Saya tidak bisa memahami apa yang ada dalam pikiran pemerintah pusat dan daerah sehingga mengambil tindakan tersebut.Â
Hal ini terasa sangat ironis mengingat sebelumnya Pemkab Pidie sendiri telah membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengumpulkan data kasus-kasus korban operasi militer di Aceh khususnya di Kabupaten Pidie.
Hasil temuan TPF menunjukkan bahwa terdapat 3.504 kasus kekerasan yang terjadi di seluruh wilayah Pidie dalam rentang waktu 1989-1998, dan sejumlah kasus terjadi di Rumah Geudong.
Data tersebut mencatat 168 kasus orang yang hilang, 378 kasus kematian, 14 kasus perkosaan, 193 kasus cacat berat, 210 kasus cacat sedang, 359 kasus cacat ringan, 1.298 kasus janda, 178 kasus stres/trauma, 223 kasus rumah dibakar, dan 47 kasus rumah dirusak.Â
Sayangnya, yang tersisa dari Rumoh Geudong saat ini hanya tangga dan sumur. Rencana Pemerintah Kabupaten Pidie untuk menggantinya dengan pembangunan sebuah masjid tidaklah cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Â
Upaya ini dianggap sebagai pengaburan sejarah yang merendahkan martabat para penyintas. Suara-suara mereka yang telah mengalami penderitaan tersebut terabaikan dan diabaikan.Â
Rencana Presiden Jokowi untuk membangun living park dan baru akan dimulai pada September 2023 semakin tidak masuk akal. Masalah yang dialami oleh korban tidak hanya terkait dengan kekerasan fisik, tetapi juga berdampak pada kondisi psikis mereka.
Sebagai seseorang yang lahir dan besar di lingkungan yang dilanda konflik, saya masih merasakan gangguan psikis hingga saat ini, meskipun saya telah memasuki usia dewasa.Â
Kenangan traumatis masih terus menghantui, seperti pengalaman ayah saya yang dihajar oleh tentara hingga tulang bahunya copot.Â
Bahkan hingga sekarang, bahunya belum sepenuhnya pulih. Kami sekeluarga terpaksa harus melarikan diri dan berpencar, pindah dari satu desa ke desa lainnya, berganti-ganti sekolah, menumpang di rumah orang, dan hidup dengan masa kecil yang penuh ketidaknyamanan.Â
Merencanakan pembangunan taman yang nantinya juga dapat dipenuhi dengan sampah tidaklah cukup untuk menyembuhkan luka-luka ini.Â