Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Euforia Timnas Indonesia vs Argentina: Dari Pengganti Agama hingga Kesedihan Tanpa Messi

19 Juni 2023   00:07 Diperbarui: 19 Juni 2023   13:29 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah penantian 36 tahun tanpa meraih gelar Piala Dunia, akhirnya Albiceleste berhasil memenangkan Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis dalam pertandingan sengit di Lusail Iconic Stadium pada Minggu 18 Desember.  

Dalam pertandingan yang berlangsung selama 120 menit dan berakhir dengan skor imbang 3-3, Tim Tango akhirnya keluar sebagai pemenang setelah memenangkan adu penalti dengan skor 4-2. 

Kemenangan ini menjadi gelar ketiga bagi Argentina sepanjang sejarah Piala Dunia. Sebelumnya, mereka telah meraih gelar pada tahun 1978 dan 1986 bersama legenda sepak bola Diego Maradona. 

Sosok yang benar-benar berperan penting menggantikan Diego Maradona dalam kemenangan Tim Tango adalah Lionel Messi, penyerang sekaligus kapten Timnas Argentina. Ia terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2022, sebuah penghargaan yang mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam turnamen tersebut. 

Pada partai final, Messi mencetak dua gol yang tidak hanya memastikan kemenangan Argentina, tetapi juga membuatnya mencatat sejarah baru. 

Bagi Messi, Piala Dunia adalah satu-satunya trofi yang belum pernah ia raih sepanjang karirnya. Setelah bertahun-tahun mengejar mimpinya, di usia 35 tahun, ia akhirnya berhasil meraih trofi yang selama ini ia idamkan. 

Pencapaian tersebut juga diakui dengan pemberian Golden Ball, penghargaan bergengsi sebagai pemain terbaik turnamen ini.

Di Argentina sendiri, keberadaan Diego Maradona dianggap sebagai Tuhan dalam dunia sepak bola, sementara Lionel Messi dianggap sebagai nabinya.  

Pepatah bijak terkenal di Argentina, "en Argentina, se come, vive, y respira el futbol" (di Argentina, seseorang makan, hidup, dan bernapas untuk sepak bola), mencerminkan sejauh mana sepak bola telah menyatu dengan budaya masyarakat Argentina. 

Kedudukan Diego Maradona dan Lionel Messi memang tidak hanya memiliki tempat istimewa di hati penggemar sepak bola Argentina, tetapi juga di masyarakat Indonesia. Ketidakhadiran Messi dalam pertandingan malam ini telah menimbulkan kesedihan yang dramatis. 

Ketidakhadiran Lionel Messi  ke Indonesia telah membuat para penggemar sepak bola Tanah Air merasa hancur. Banyak netizen yang telah membeli tiket pertandingan mulai menjual tiket tersebut kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun