Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Menggugah Semangat dengan Kisah Inspiratif Para Pelopor Pendidikan

24 Mei 2023   14:16 Diperbarui: 24 Mei 2023   14:32 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi.

Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi).

Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan beberapa ‘Sosok Inspiratif Merdeka Belajar,’ paling menonjol yang patut Anda sapa. Menurut penilaian subjektif saya, mereka ini layak untuk diajak rembukan oleh Kemendikbudristek.

Salah satunya adalah Roem Topatimasang. Saya  sangat merekomendasikan membaca karyanya yang bertajuk Sekolah Itu Candu.

Buku ini telah dicetak ulang berkali-kali sejak pertama kali ditulis pada tahun 1980-an, dan menawarkan 14 bagian yang sangat menarik dengan berbagai isu yang diangkat. Ini adalah bacaan yang sungguh memikat dan mengajak kita untuk berpikir lebih dalam dan masih relevan hingga sekarang.

Roem secara teliti mengupas berbagai aspek yang terkait dengan dunia pendidikan, mulai dari sejarah sekolah hingga visi masa depan sekolah.

Roem Topatimasang: Belajar Sepanjang Hayat. Foto: PutCast via Instagram INSIST Press
Roem Topatimasang: Belajar Sepanjang Hayat. Foto: PutCast via Instagram INSIST Press

Dulu, sekolah hanya dianggap sebagai pengisi waktu luang, tetapi sekarang sekolah justru memakan waktu luang yang kita miliki. Roem menggambarkan sistem pendidikan yang cukup buram dengan gaya bertutur yang santai, penuh humor, namun tetap tajam dalam mengkritik standarisasi konsep "pintar."

“Literasi bukan hanya sekadar membaca teks, melainkan pula diartikan sebagai kemampuan membaca keadaan sekitar,” tulis Roem

Untuk melengkapi pemahaman kita setelah membaca buku ini, jangan lupa untuk menonton film-film yang disarankan oleh dosen saya dahulu. Mulai dari 3 Idiots produksi Bollywood, hingga yang paling terkenal, Dead Poets Society.

Sosok inspiratif selanjutnya yang tidak bisa dilewatkan adalah Toto Rahardjo atau akrab dengan sapaan Kyai Tohar. Namanya telah menarik perhatian saya karena dedikasinya yang luar biasa sebagai fasilitator pendidikan kerakyatan dan pengorganisasi rakyat di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, NTT, dan Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun