Atom memiliki orbital dengan tingkat energi yang berbeda, seperti orbital s yang memiliki energi lebih rendah daripada orbital p dan orbital d. Ketika molekul atau ikatan kimia terbentuk, beberapa orbital atom pusat bercampur untuk membentuk serangkaian orbital dengan energi yang sama, yang disebut orbital terdegenerasi.Â
Orbital yang dihasilkan ini dikenal sebagai orbital hibrida, yang kemudian akan tumpang tindih dengan orbital ligand dalam proses yang disebut hibridisasi. Hibridisasi adalah konsep yang menggambarkan penggabungan orbital atom untuk membentuk orbital hibrida yang cocok untuk pasangan elektron yang membentuk ikatan kimia. Dalam proses ini, orbital s, p, dan kadang-kadang d dari atom pusat bercampur untuk membentuk orbital hibrida yang memiliki bentuk dan orientasi yang sesuai untuk berikatan dengan atom lain.
Sebagai contoh, dalam karbon, setiap ikatan tunggal antar atom karbon adalah ikatan sigma (), yang merupakan jenis ikatan kovalen terkuat. Ikatan sigma terjadi karena adanya tumpang tindih orbital secara aksial (ujung orbital saling bertemu), memungkinkan elektron tunggal dari masing-masing atom karbon untuk berpasangan dan berbagi elektron.Â
Dengan demikian, inti atom karbon terhubung melalui jembatan ikatan yang kuat. Hibridisasi menjelaskan sifat ikatan atom secara kualitatif dan penting untuk memahami bentuk orbital dalam molekul. Dalam kimia organik, hibridisasi sangat penting untuk menjelaskan struktur molekul yang melibatkan atom-atom seperti karbon (C), nitrogen (N), dan oksigen (O). Beberapa jenis hibridisasi yang umum melibatkan orbital s, p, dan d
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H