Mohon tunggu...
K Catur Marbawa
K Catur Marbawa Mohon Tunggu... Insinyur - I will be back

Berusaha tulus. Tidak ada niat tidak baik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konservasi Celepuk, Pembasmi Tikus

4 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 4 Desember 2020   16:45 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Rubuha di Banjar Pagi, Photo oleh @iketutcaturmarbawa

Instansi lain belum ada program pada kegiatan ini.  Baru tahap pemantauan.  Dengan spesies Celepuk masuk Appendix II CITES, maka konsekuensinya tata usaha peredarannya wajib menggunakan dokumen CITES.  Sebelum masuk ke tata usaha peredaran, tentu aspek legalitas dari kegiatan penangkaran ini harus diurus dan difasilitasi terlebih dahulu.

Mendukung program ketahanan pangan masyarakat tanpa merusak lingkungan patut kita apresiasi. Penggunaan pestisida untuk mengatasi hama tanaman bukan jamannya lagi. Disamping efektif, pemanfaatan Celepuk sebagai pembasmi hama tikuspun berpotensi menjadi obyek wisata yang menarik. Pak Enjoy pun akan menangkap peluang itu.

"Seiring berjalannya waktu, Banjar Pagi itu pun kini memiliki potensi sebagai daerah pariwisata dengan julukan kampung Celepuk," ujar Pak Enjoy.

Selain dari pertanian, kehadiran Celepuk ini diharapkan bisa memberikan manfaat lain yang lebih positif. Rasa bangga untuk membangun desa akan semakin muncul.

"Edukasi wisata burung hantu ini adalah yang pertama di Bali. Mudah-mudahan rencana program wisata ini ke depannya bisa terwujud," ucap Pak Kadek Enjoy.

Semoga apa yang telah dilaksanakan oleh Pak Enjoy  dapat menginspirasi daerah-daerah lain. Di Bali bahkan di Indonesia.

Salam Konservasi

04/12/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun