Bagi masyarakat Bali, tanah dan air ini adalah ibu yang suci. Karena itu, leluhur orang Bali, Jawa dan pulau-pulau Nusantara lainnya menyebutkan tanah yang suci ini sebagai Mataram.
Mataram sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang merupakan bentuk obyek dari mata yang artinya ibu yang suci. Ibu yang suci tentu harus dipelihara dengan sebaik-baiknya sebagai bhakti kepada Tuhan.
Karena itu, kerajaan Mataram dulu membangun banyak candi di Jawa Tengah pada abad ke-7-10 Masehi untuk bhakti kepada Dewa Shiva.
Memelihara Mataram artinya memelihara seluruh bagian dari bumi ini. Karenanya, di pakraman yang sekarang disebut desa adat karena pengaruh kolonial, telah terdapat berbagai etika untuk menjaga kebersihan sungai, sawah, gunung, danau dan berbagai tempat lainnya.Â
Pada masa lalu, tempat-tempat tersebut disebutkan tenget yang artinya tidak boleh dijamah sembarangan. Budaya tenget itu adalah budaya untuk memelihara lingkungan Bali.Â
Budaya tenget seperti ini harus dipertahankan tetapi dengan penjelasan-penjelasan yang rasional. Seperti misalnya dalam Lontar Asta Kosala-Kosali disebutkan dilarang menggunakan kayu yang tumbuh di pinggir sungai untuk bahan bangunan. Larangan lontar ini harus dijelaskan sebagai komitmen orang Bali untuk menjaga sempadan sungai.
Oleh karena itu, momentum konferensi Minamata ini harus mengingatkan kembali Bali terhadap agama dan budayanya yang berbhakti kepada Mataram (ibu yang suci), dengan menghidupkan kembali budaya-budaya leluhurnya untuk membangun romantisme Bali sebagai daya tarik wisata.Â
Hanya dengan bhakti orang-orang Bali terhadap ibu yang suci ini yang akan membangun masa depan pariwisata Bali kembali, sebab pariwisata Bali memerlukan dukungan lingkungan alam, sosial, dan budaya yang baik.Â
Tanpa itu, Bali akan ditinggalkan sebagai destinasi wisata seperti nasib berbagai destinasi wisata di dunia yang telah mengalami berbagai kerusakan lingkungan alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H