Di dalam kelas lagi ribut, anak-anak berlarian, teriak-teriak, bercanda, dan sesekali suara tangisan. Ya, itulah kelas Taman Kanak-kanak. Belajar sambil bermain.
Pagi itu, jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, sebelum pulang Bu Dian Guru TK adek Syakira memberikan informasi terkait kegiatan besoknya.Â
"Anak-anak.. ayo dengarkan Bu Guru, semua kembali duduk dan diam ya". Pinta Bu Dian kepada anak TK B.
"Besok kalian Mambawa jajan Beng-beng satu ya! Nanti kita makan bersama-sama."Â
"Ya, Bu Dian" jawab anak-anak serentak.
Beberapa menit, kelas pun selesai. Anak-anak pulang dengan orang tuanya masing-masing. Hanya satu anak yang masih belum pulang, karena pulangnya bersama mamanya yang kebetulan juga Guru Paud di sekolah adek Syakira.Â
Melihat adek Syakira duduk di luar kelas, Bu Dian menghampirinya dan menggodanya.
"Hey Syakira, besok jangan lupa bawa Beng-Beng ya....!"
Masih cuek, Karna mungkin tahu Bu Gurunya menggodanya. Ia hanya senyum-senyum saja. Bu Dian pun mengatakan lagi dengan nada lembut.
"Syakira besok bawa Beng-Beng satu ya...!" pinta ibu Dian Guru TK nya Syakira.Â
Mendengar permintaan Bu Dian, adek Syakira langsung menjawabnya enteng.
"Besok bu Dian ulang tahun ya" jawab polos.
Setibanya di rumah, mama Syakira pun mengajak ngobrol adek Syakira.
"Dek, kamu tadi di suruh apa sama Bu Dian". Tanya sang mama.
"Oh ya, adek disuruh bawa Beng-Beng ma, satu saja". Jawab adek Syakira.Â
Mendengar jawaban adek Syakira yang bikin ketawa, sang mama pun melontarkan pertanyaan lagi ke adek Syakira.
"Emang buat apa disuruh bawa beng-beng". Tanya lagi sang mama.
"Itu ma, besok Bu Dian ulang tahun". Jawabnya.Â
"Kok ulang tahun" sahut sang mama sambil ketawa terbahak, hahahahah.
"Dek, besok itu hari ulang tahun Guru". Kata mama jelasin ke adek Syakira.
"Ohhh... Berarti mama juga ulang tahun donk!" Ucapnya polos.
"Ya, adek" jawab sang mama.
Mengetahui sang mama juga ulang tahun, adek Syakira pun bergegas bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke kamar. Sang mama pun heran, kenapa adek Syakira tiba-tiba ke kamar. Sang mama menunggunya apa yang dilakukan saat keluar dari kamar.
"Mama, adek Syakira beli jajan dulu ya". Kata Adek Syakira sambil jalan.
Ia pun menunjukkan selembaran uang 10 ribu yang dipegangnya. Tanpa banyak bicara, adek Syakira langsung keluar.
Cuaca siang itu mendung disertai angin kencang. Adek Syakira keluar membawa payung. Ia pergi ke toko yang tidak jauh dari rumah. Di toko yang berjarak 5 rumah meski tidak satu blok. Syakira pun beli jajan.
Tak lama, sang mama melihat adek Syakira kembali. Ia tidak merasa pusing dengan apa yang diperbuat adek Syakira saat kembali dari Toko. Kedua tangan adek Syakira dilipatkan ke belakang. Sang mama pun mengetahui ada sesuatu di tangannya yang ia sembunyikan.
"Mama jangan lihat, tutup matanya". Kata adek Syakira ke mamanya.Â
"Emang adek beli apa, kok mama gak boleh lihat". Jawab sang mama.
Jajan yang dibeli dari toko, ia pun langsung bawa ke kamar. Dengan tanpa kata-kata, kamar dikunci. Kebetulan di dalam kamar ada kakak Syakira. Sang adek dan kakak pun membungkus jajan yang dibeli.Â
Melihat peristiwa yang lucu dan aneh membuat sang mama penasaran. Tapi ia tetap sibuk dengan kegiatan mencuci di belakang. Sang Mama membiarkan saja apa yang dilakukan sang anak di kamar berduaan dengan kakaknya.
Beberapa menit kemudian, adek Syakira keluar dari kamar. Ia tidak berkata-kata kepada mamanya perihal yang dilakukan di kamar. Ia hanya memberitahu nanti ada surprise. Sang mama pun tertawa, hahahahah...! dengan ucapan polos adek Syakira.
Tak terasa, waktu sudah sore. Jam menunjukkan pukul 16.00. Ayah Syakira dalam perjalanan pulang dari Sekolah. Memang tidak jauh tempat mengajarnya dari rumah, hanya ditempuh dengan waktu 15 menit sudah sampai.
"Dek, papa sebentar lagi datang". Kata sang mama.
"Asyik!". Jawab adek Syakira
Mengetahui sang Ayah mau pulang, ia pun langsung keluar dan menunggu sang ayah. Seperti biasanya, ia pun bermain dengan El, bayi yang masih berumur 5 bulan tetangga rumah. Gemes dengan tubuh gemoy si El, adek Syakira sampai membuatnya menangis. Tapi tangisannya justru malah bikin gemesin lagi. Ya, namanya juga anak pasti lucu donk.
Sang ayah sudah sampai di pertigaan blok sebelah. Adek Syakira pun mengetahui keberadaannya, tanpa pikir panjang adek Syakira langsung lari.
"Papa... Papa....". Teriak adek Syakira.
Sang ayah langsung memberhentikan sepeda, dan jregggg...! Adek Syakira pun langsung naik di atas sepeda.
"Berangkat..." Kata adek Syakira.
"Uda ayo turun.. hahahhahah ". Ucap sang ayah.Â
Karena memang jarak pertigaan dengan rumah cuma sekitar 5 meter, jadinya gak terasa. Meski singkat, tapi momen itu sudah menjadi kebiasaan waktu sore. Sederhana tapi mengesankan dan membahagiakan. Ada keakraban dan kenyamanan antara sang ayah dan anak. Pokoknya senang aja.
"Papa, tak kasih hadiah ya, karna papa kan belum dapat hadiah waktu ulang tahun kemarin". Kata adek Syakira saat masuk rumah bersama sang ayah.
"Kan papa sudah dapat hadiah kemarin, kok dikasih lagi." Jawab sang ayah.
"Dulu kan yang ngasih hadiah itu mama, ya sekarang adek yang ngasih". Sahut adek Syakira dengan senyum tipis-tipis.
"Emang hadiahnya apa". Tanya sang ayah.
"Rahasia donk...". Ucapnya sambil lari menemui sang mama.
Lengkap sudah big of family, semua berkumpul di rumah sore itu. Adek mengajak sang mama ke rung tamu. Sang ayah sudah duduk sambil menikmati jajan yang ada di atas piring. Gorengan, ya, jajan yang disukai oleh sang ayah. Gorengan yang dimakan tidak biasa. Bentuknya super duper besar. Meski harganya naik satu kali lipat dari harga normal di warung. Dari tekstur rasanya gurih dan renyah. Entah bagaimana cara membuat gorengan sebesar ini dengan rasa yang maknyus. Satu santapan sudah bikin perut kenyang.
"Krieeeeet..".
Terdengar suara dari kamar. Suara itu dari pintu lemari yang dibuka adek Syakira.
"Papa.... Mama....! Ini hadiah surprise nya" kata adek Syakira.
Dengan membawa dua hadiah yang sudah di bungkus kertas kado warna putih dan hijau. Adek Syakira menyodorkannya ke sang mama dan papanya.Â
"Selamat ulang tahun hari Guru mama, papa..!" Ucap adek Syakira penuh senyum.
"Waduh.. Anak mama satu ini pinter sekali, mama dan papa dikasih hadiah" sahut sang mama penuh haru.
"Ya donk...! Aku kan anak Sholihah" jawab adek Syakira.
"Masya Allah..., pintarnya, mama dan papa doain semoga adek Syakira jadi anak Sholihah, berbakti sama orang tua, semakin pintar" do'a sang mama.
"Ok! Mama. Trimakasih " jawab adek Syakira.
Penasaran, hadiah apa yang diberikan oleh adek Syakira. Setelah di buka, hadiah yang sama. Roti AOKA.
"Hahahhahhahah..."Â
Kedua orangtuanya pun kaget dan terenyuh. Bagaimana bisa adek berpikir untuk membeli jajan roti AOKA sebagai hadiah ulang tahun Guru. Ya, mungkin saja teringat sama pesan gurunya Bu Dian waktu disuruh bawa jajan Beng-beng, makanya ia pun beli jajan meski bukan Beng-Beng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H