Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Kecil 10 Tahun Perdamaian Aceh

15 Agustus 2015   17:39 Diperbarui: 15 Agustus 2015   17:39 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya melihat persoalan meningkatkan mutu pendidikan bukanlah perkara yang rumit bila pihak-pihak yang terlibat punya cara dan pemikiran untuk itu. Apalagi yang kita ajarkan adalah manusia-manusia yang masih bisa diatur. Hanya saja, semuanya harus jujur. Jangan sampai perencanaan peningkatan mutu pendidikan dilakukan warung-warung kopi. Atau habis dana dalam melakukan survey-survei yang hasilnya tidak begitu jelas.

Sekarang bagaimana perencanaan peningkatan mutu pendidikan di Aceh sudah dipikir dengan serius? Pelatihan-pelatihan yang dilakukan itu masih cocok dengan kondisi sekarang? Sebab jauh-jauh hari pelatiihan terus-terusan dilakukan. Kita tidak ingin pelatihan guru dipandang sebagai sebuah proyek belaka. Tidak dilakukan secara serius.  

Begitu pula dengan guru sebagai unjung tombak pendidikan. Perlu ada perubahan-perubahan baik cara pandang maupun pola pikir.  Sehingga pendidikan di Aceh benar-benar dapat diperhitungkan.

Bila kemudian dana itu bukan hanya untuk pelatihan guru atau yang lainnya. Tetapi juga digunakan untuk membangun sekolah. Ini juga patut dipertanyakan. Berapa buah sekolah yang dibuat setiap tahunnya. Padahal bukankah pada saat pasca tsunami hampir semua sekolah sudah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana.

Memalukan memang, 10 tahun perdamaian Aceh dan dengan dana yang begitu banyak mutu pendidikan di Aceh masih belum mengembirakan.

Tanggal 15 Agustus 2015 ini, MoU Helsinki sudah genap 10 tahun. Berarti MoU itu sudah umur satu dekade. Moment ini menjadi moment perenungan bagi semua orang Aceh dan orang-orang yang peduli dengan Aceh untuk bertekad membangun Aceh yang lebih bermartabat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun