Mohon tunggu...
Husen mulachela
Husen mulachela Mohon Tunggu... Penulis - Reporter/SEO content writer/scriptwriter

Pernah jadi wartawan untuk beberapa media. Aktif menyibukkan diri dalam penulisan skenario. Beberapa tulisan saya bisa ditemui di Play Stop Rewatch, Mojok, Tagar, Katadata, dan Hops.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sosiodrama, Refleksi, dan Budi Pekerti: Korban Perundungan Daring dalam Pusaran Budaya Pengenyahan dan Ketidakberadaban Masyarakat Maya

30 Agustus 2024   18:20 Diperbarui: 30 Agustus 2024   18:24 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menyajikan kehidupan di balik layar keviralan Bu Prani, Wregas berupaya mencapai apa yang pernah dikatakan seorang penulis skenario, William Goldman; "yang penting adalah apa yang penonton terima sebagai kebenaran," maka kisah di balik layar (di luar framing masyarakat maya Budi Pekerti) adalah sebuah kebenaran bagi penonton.

Melalui cara ini, Wregas membawa penonton dalam kursi narrative transportation; keadaan di mana penonton merasa terlibat dalam alur sebuah cerita. Dalam beberapa kondisi, fenomena ini bisa memengaruhi sikap dan perilaku seseorang di dunia nyata setelah selesai menonton film. Di titik akhir cerita, Wregas melepas segala atribut refleksinya. Setelah segala hal yang dialami oleh Bu Prani, kini tugas penonton untuk melakukan refleksi.

Dengan metode sosiodrama, Wregas mengajak untuk merefleksi tindakan kita terhadap orang lain, terutama dalam ruang media digital. Sebab, cyber bullying dan ragam jenis kejahatan serta perundungan siber lainnya -- tanpa upaya cross-check -- dapat berakibat fatal pada kehidupan seseorang, begitupun orang-orang terdekatnya, sebagaimana yang dialami Bu prani. Maka sebelum itu semua terjadi, sudikah kita; "berpikir sebelum bertindak?".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun