Sejumlah negara di Asia juga mulai memutar haluan untuk beralih membeli minyak Rusia untuk mendapatkan potongan harga yang lebih murah dibanding harga minyak global yang sedang tinggi-tingginya.
Hal ini terjadi dikarenakan Uni Eropa, Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat berusaha untuk menghukum Rusia dengan tidak membeli energi dari Rusia atas invasinya ke Ukraina. Dalam hal ini India dan China merupakan importir utama dan terbesar minyak Rusia, bahkan kedua negara tersebut memenuhi kebutuhan energinya hingga 50% dari Rusia.
Minyak yang di impor dari Rusia ke India tersebut kemudian diangkut dengan supertanker kelima atau VLCC (pengangkut minyak mentah berukuran sangat besar) yang diperkirakan tiba pada 22 Desember serta 23 Januari lalu. VLCC mampu membawa lebih dari 2 juta barel minyak dalam satu kali pengiriman.
Pengiriman yang membutuhkan waktu lebih lama, diskon yang sangat besar ($15-$20/barel), serta biaya angkut yang mencapai rekor yang tinggi memotong keuntungan yang didapatkan oleh Rusia. Namun dengan digunakannya supertanker untuk rute Asia kini mampu memangkas biaya pengiriman yang dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H