Mohon tunggu...
M Aan Mansyur
M Aan Mansyur Mohon Tunggu... -

Penyuka tomat. Sehari-hari bekerja sebagai relawan di Komunitas Ininnawa, di Makassar. Tulisan-tulisannya yang lain bisa dibaca di blog pribadinya: www.hurufkecil.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efek Rumah Kaca, Badiou, dan Bahasa Cinta

14 Februari 2014   09:31 Diperbarui: 24 Januari 2017   10:55 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kira, kita harus berani memaknai ulang kata-kata itu dan menggunakannya untuk menyelamatkan cinta dari komodifikasi dan musuh-musuhnya yang lain. Barangkali usaha semacam itu bagus dimulai dari karya sastra—seperti yang dilakukan Remy Sylado ketika ‘mendefinisikan’ perempuan dan wanita, misalnya, di novel Ca Bau Kan.

Barangkali setelah itu, Anda tidak lagi perlu khawatir kekasih Anda akan marah ketika Anda mengatakan “Saya sayang kamu” kepada orang lain—karena dia tahu cinta Anda kepada orang itu berbeda dengan cinta Anda kepadanya. Atau, followerAnda di Twitter tidak akan langsung menghakimi Anda galau—oh, kata ini juga semakin sempit maknanya—ketika Anda, misalnya, menulis: Ah, dia tidak mencintai saya lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun