Mohon tunggu...
HUNAFA NAJWAKHOYRINA
HUNAFA NAJWAKHOYRINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, menulis, menganalisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Al-Quran sebagai Pedoman Etika Berorganisasi dan Membangun Kebangsaan yang Beradab

30 Desember 2023   03:55 Diperbarui: 30 Desember 2023   04:41 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan nasionalisme di negara Islam atau yang berpenduduk mayoritas muslim berjalan bersamaan dengan gerakan modernisasi Islam, di bidang politik dipelopori oleh Jamaluddin Al-Afghani yang membela Islam dan membawa Islam kepada kemajuan. Al-Afghani berusaha mewujudkan persatuan di kalangan umat Islam di seluruh dunia di bawah seorang pemimpin, dengan usaha memperbaiki sistem politik dalam Islam yang lebih disesuaikan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Akan tetapi disayangkan dalam perkembangannya naionalisme dalam dunia Islam lebih mementingkan sifat kedaerahan tempat lahir suatu bangsa daripada ukhuwah Islamiyah yang lebih luas. Hal ini disebabkan karena nasionalisme di dunia Islam sendiri tidak terlepas dari pengaruh kemajuan pemikiran barat.

Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin sangat berperan dalam membentuk kesadaran suatu bangsa untuk mencintai negaranya serta memperoleh kemerdekaannya dari kaum penjajah. Orang yang mencintai bangsa dan negaranya disebut Nasionalis. Islam dan Nasionalisme keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Ini pendapat sebagian golongan orang yang pro nasionalisme. Namun tidak sedikit yang menilai bahwa Islam dan Nasionalisme tidak dapat berdampingan sebagai ideologi dan keyakinan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kecintaan terhadap tanah air merupakan ajaran Islam yang sangat mendasar yang disejajarkan dengan kecintaan terhadap agama. Cinta tanah air ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama, bahkan secara inklusif terdapat di dalam al Qur an dan praktek Nabi Muhaammad Saw. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran agama Islam telah menerangkan dengan jelas betapa urgennya menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, sebagaimana Allah berfirman di dalam Q.S. Ali -Imran/03: 103, yang artinya :

Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

 

Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa persatuan dan kesatuan bangsa (umat)merupakan modal utama dan pondasi dasar bagi suatu bangsa untuk menjadikan dirinya bangsa yang kuat, tanpa adanya persatuan dan kesatuan yang kuat dan kokoh mustahil kemerdekaan dapat diraih dan tercapai. Bagi umat Islam di Indonesia persatuan dan kesatuan bangsa merupakan sebuah kewajiban yang harus diwujudkan oleh setiap orang Islam. Dalam hal ini Allah memberikan jaminan keselamatan di dunia dan akhirat bagi umat Islam yang menjadikan agama Allah sebagai pegangan hidupnya.

Hunafa Najwa Khoyrina
_20230510162_D_AIK 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun