"Melamun saja kamu ini Nu, bagaimana tadi ketemu bu Elida? Diapain ?", tanya Siska.
"Oh ya, Nu. Ini ada Bella teman sekelas kita lho, apa kamu gak pengin kenalan? Kamu ini, ada teman baru kok malah cuek aja malah mentingin Bu Elida, ledek Siska.
"Iya..iya Sis, bawel sekali kamu ini. Ya udah aku kenalan,"
Ibnu lantas menjulurkan tangan tanda salaman kepada Bella. "Aku Ibnu, salam kenal", kata Ibnu sembari tersenyum pada Bella dalih berkenalan.
"Iya, salam kenal juga aku Bella", kata Bella dengan suara lembut sembari membalas senyum perkenalan dari Ibnu.
"Ini minum!", kata Siska yang menawarkan minuman ringan pada Ibnu.
Pada saat itulah Ibnu, Bella, dan Siska menempati meja kantin yang sama.Mereka mengobrol sana-sini selama istirahat. Siska antusias ketika bercakap-cakap. Ibnu dan Siska saling menimpali begitu pula dengan Bella yang mulai sedikit demi sedikit berbicara pada Ibnu.
"Maaf Ibnu, kalau boleh tau kenapa kamu bisa datang terlambat tadi ?", tanya Bella ingin mengobati rasa penasarannya.
"Lalu kok kamu dibilang urusan biasanya, Bu Elida memaklumi".
Mendengar pertanyaan Bella tersebut, Ibnu lantas mengerutkan dahinya sembari menatap tajam Bella. Seolah Ibnu tidak senang dengan pertanyaan yang diajukan Bella. Seketika itu pula Siska berpura-pura tersedak untuk mengalihkan suasana. Karena Siska memahami betul apa yang dirasakan Ibnu ketika ditanya soal kenapa ia selalu datang terlambat.
"Uhuk..uhuk, aku tersedak keripik", sentak Siska.