Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selekta Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar Srikandi Aisyiyah

12 Januari 2020   16:16 Diperbarui: 12 Januari 2020   16:16 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Rohah selalu menggunakan pendekatan personal untuk menarik simpati teman-temannya agar mau ikut serta berjuang dijalan dakwah yang ia rintis. Menempatkan tema-temannya bukan sebagai anak buah, melainkan partner berjuang bersama sejalan dengan kemampuan masing-masing.

Berkat kerja keras dan kerjasama yang solid dibawah pimpinan Bu Rohah, Ranting Aisyiyah Karangturi kini berkembang menjadi organisasi perempuan yang diperhitungkan di Desa Karangturi dan telah mampu memberdayakan kaum perempuan disana dengan kegiatan-kegiatatan positif yang membangun. 

Pendidikan anak usia dini, kajian intensif, dompet kemanusiaan, TPA Ibu-ibu, kewirausahaan, adalah sebagian kecil agenda Ranting Aisyiyah Karangturi dalam usaha mencerdaskan kaum perempuan dan menyadarkan bahwa tugas perempuan tidak hanya berakhir pada wilayah domestik saja.

Bu Rohah menyerahkan santunan kepada warga saat bakti sosial ranting Aisyiyah Karangturi. Sumber: Dokumen Pribadi
Bu Rohah menyerahkan santunan kepada warga saat bakti sosial ranting Aisyiyah Karangturi. Sumber: Dokumen Pribadi

Dakwah, Duit Dari Mana?

Bu Rohah pernah ditanya salah satu kawannya,"Awake dewe ngaji butuh biaya lhah iki seko ngendi? Transport ustadz pie, snack pie?" (Kita mengaji butuh biaya dari mana? Transport ustadz bagaimana? Snack bagaimana?) 

Menjawab pertanyaan itu, Bu Rohah mengawalinya dengan sedekah dirinya sendiri. Beliau menanggung akomodasi ustadz dan menyediakan snack untuk kajian. Dengan begitu jama'ah yang lainnya tergerak hatinya untuk ikut bersedekah menanggung biaya kajian bersama itu.

Bagi Bu Rohah, finansial dalam dakwah itu bisa dicari dan Allah pasti memberikan jalan keluar. Bu Rohah berpandangan bahwa harta itu jangan sampai ditumpuk-tumpuk harus ada yang digunakan untuk kehidupan umat. 

"Nek awake dewe dakwah masalah sedekah, awake dewe kudu menehi tuladha sing tenanan supoyo wong sing di dakwahi iku ngeh terus melu-melu sedekah karo infaq", kata Bu Rohah. (Kalau kita berdakwah tentang sedekah, kita harus memberikan contoh keteladanan supaya orang yang kita dakwahi itu yakin dan mau ikut bersedekah). 

Kini di usia 64 tahun Bu Rohah masih mengemban misi dakwahnya. Semangatnya tak pernah surut. Ujian, tempaan, dan rintangan telah banyak ia lalui, namun baginya dakwah tak mengenal kata usai atau cukup. 

Selama nafas mengalun tanggung jawab dakwah masih melekat. Kini semangat dakwah Bu Rohah tengah diwariskan kepada anak-anak putri di kampungnya terutama kepada putrinya, Zakiyyah Nurul Lathifah yang juga giat terjun ke medan dakwah seperti Bu Rohah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun