Bu Rohah selalu menggunakan pendekatan personal untuk menarik simpati teman-temannya agar mau ikut serta berjuang dijalan dakwah yang ia rintis. Menempatkan tema-temannya bukan sebagai anak buah, melainkan partner berjuang bersama sejalan dengan kemampuan masing-masing.
Berkat kerja keras dan kerjasama yang solid dibawah pimpinan Bu Rohah, Ranting Aisyiyah Karangturi kini berkembang menjadi organisasi perempuan yang diperhitungkan di Desa Karangturi dan telah mampu memberdayakan kaum perempuan disana dengan kegiatan-kegiatatan positif yang membangun.Â
Pendidikan anak usia dini, kajian intensif, dompet kemanusiaan, TPA Ibu-ibu, kewirausahaan, adalah sebagian kecil agenda Ranting Aisyiyah Karangturi dalam usaha mencerdaskan kaum perempuan dan menyadarkan bahwa tugas perempuan tidak hanya berakhir pada wilayah domestik saja.
Dakwah, Duit Dari Mana?
Bu Rohah pernah ditanya salah satu kawannya,"Awake dewe ngaji butuh biaya lhah iki seko ngendi? Transport ustadz pie, snack pie?" (Kita mengaji butuh biaya dari mana? Transport ustadz bagaimana? Snack bagaimana?)Â
Menjawab pertanyaan itu, Bu Rohah mengawalinya dengan sedekah dirinya sendiri. Beliau menanggung akomodasi ustadz dan menyediakan snack untuk kajian. Dengan begitu jama'ah yang lainnya tergerak hatinya untuk ikut bersedekah menanggung biaya kajian bersama itu.
Bagi Bu Rohah, finansial dalam dakwah itu bisa dicari dan Allah pasti memberikan jalan keluar. Bu Rohah berpandangan bahwa harta itu jangan sampai ditumpuk-tumpuk harus ada yang digunakan untuk kehidupan umat.Â
"Nek awake dewe dakwah masalah sedekah, awake dewe kudu menehi tuladha sing tenanan supoyo wong sing di dakwahi iku ngeh terus melu-melu sedekah karo infaq", kata Bu Rohah. (Kalau kita berdakwah tentang sedekah, kita harus memberikan contoh keteladanan supaya orang yang kita dakwahi itu yakin dan mau ikut bersedekah).Â
Kini di usia 64 tahun Bu Rohah masih mengemban misi dakwahnya. Semangatnya tak pernah surut. Ujian, tempaan, dan rintangan telah banyak ia lalui, namun baginya dakwah tak mengenal kata usai atau cukup.Â
Selama nafas mengalun tanggung jawab dakwah masih melekat. Kini semangat dakwah Bu Rohah tengah diwariskan kepada anak-anak putri di kampungnya terutama kepada putrinya, Zakiyyah Nurul Lathifah yang juga giat terjun ke medan dakwah seperti Bu Rohah.