Aku tengah tidur ketika perutku bergejolak, terasa diaduk-aduk, dan mengajak melipir ke bangunan di sebelah itu. Membayangkannya saja sudah malas.
Aku mencoba menahannya, mungkin esok pagi saja, minimal tunggu adzan subuh berkumandang.
Namun, perutku punya niat tersendiri, rasa mules makin menjadi-jadi. Mau tak mau, aku terpaksa membangunkan teman sekamarku yang terdekat, Ayu.
1 kamar ini diisi oleh 4 orang, dengan 2 ranjang tingkat.
"Yu, yu, bangun." Kutepuk-tepuk pelan tangannya.
Ayu mengerjapkan mata perlahan-lahan.
"Ada apa?"
"Temenin ke wc yuk, mules banget nih."
"Hoammm." Ayu mengulet sebentar, lalu mengambil hp dan melihat jam.
"Jam 2?" tanyanya memastikan. Aku nyengir saja menjawabnya.
"Gak bisa besok? abis adzan gitu, Ka."