Mohon tunggu...
Hudel Gadafi
Hudel Gadafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Pen(t)inta tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi tanpa Kharisma, Mental Sehat Gen Z Terpuruk?

22 April 2024   03:22 Diperbarui: 22 April 2024   04:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendidik duduk, cita-cita berujung nestapa | Sumber: https://unsplash.com/@jonasjacobsson

Tekanan akademik tidak hanya berupa fisik yang terbebani, tetapi juga memberi tekanan psikologis yang signifikan. Oleh sebab itu, pengembangan keterampilan penanganan stress sangat diperlukan apalagi tersedianya bermacam fasilitas seperti meditasi, olahraga, dan seni kreatif.

3. Generasi Z: Masa Depan?

Genggam dunia, jangan salah arah | Sumber: https://unsplash.com/@aronvisuals
Genggam dunia, jangan salah arah | Sumber: https://unsplash.com/@aronvisuals

Ketidakpastian masa depan Generasi Z, beberapa faktor menyebabkan Generasi Z cemas dalam menghadapi tantangan adalah masa depan. Dunia yang semakin berubah membuat pekerjaan yang mulanya dianggap stabil menjadi rentan karena kemajuan teknologi, tanpa keputusan yang tepat Generasi Z akan mudah tergantikan dengan keahlian multifungsi seperti robot.

Generasi Z juga makin terpuruk dalam kecemasan jika membahas tentang jaminan finansial di masa depan. Ketidakpastian keuangan seperti biaya pendidikan semakin meningkat, tidak mampu membeli rumah, dan terbebani hutang membuat pupusnya kesejahteraan mental Generasi Z.

3. Jati Diri Generasi Z

Perhatian dunia seakan tertuju pada generasi z | Sumber: https://unsplash.com/@bacila_vlad
Perhatian dunia seakan tertuju pada generasi z | Sumber: https://unsplash.com/@bacila_vlad

Generasi Z tampak kesulitan menemukan tempat di tengah masyarakat, Generasi Z terlalu asyik sendiri meratapi nasib atau bertanya-tanya memiliki fungsi apa di dunia ini.

Generasi Z sering kehilangan arah karena sibuk mencari jati diri atau disebut dengan krisis identitas, hal ini biasa terjadi karena hidup serba praktis sehingga melupakan proses, bukankah jati diri dapat ditemukan saat berproses?

Dukungan sosial sangat dibutuhkan untuk menangani masalah tersebut, seperti melalui peran keluarga atau orang-orang terdekat. Tetaplah berinteraksi sampai menemukan esensi diri sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun