Jika hal-hal tersebut dibiarkan dan minat generasi muda tidak segera dialihkan, lambat laun barang dan jasa karya anak bangsa tidak akan sanggup menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Inilah vang membuat bangsa kita kian terpuruk tak berdaya menghadapi tekanan dan dominasi bangsa lain
Sebagai warga Indonesia, kita tidak pernah melakukan pembelaan yang tegas terhadap karya bangsa sendiri, Kita justru menjadi bangsa yang sangat permisif terhadap budaya konsumtif. Uang yang kita belanjakan, tanpa kita sadari, terus mengalir deras ke pundi-pundi bangsa asing. Merekalah yang hidupnya kian kaya, sementara kita tetaplah miskin, Ironis, bukan?
Sebagai generasi penerus bangsa, apakah kamu akan tetap cuek, tidak peduli, dan membiarkan kondisi seperti itu terus terjadi?
Selagi kamu masih punya rasa cinta terhadap bangsamu, selagi Garuda masih bersemayam kuat di dalam dadamu, sudah saatnya kamu melakukan perubahan, Hal itu bisa kamu mulai dari dirimu sendiri. Gunakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya, bukan karena mode dan kesan mewahnya. Janganlah terjerumus pada sikap hidup konsumtif dan hedonis.
Pakailah barang dan jasa bermutu karya bangsa sendiri. Pilihlah untuk mengunjungi ribuan objek wisata di ratusan wilayah menarik di Indonesia daripada ke luar negeri. Pendek kata,
berusahalah untuk lebih mencintai bangsa dan tanah airmu sendiri ketimbang bangsa dan tanah air orang lain. Ayo, ikutlah berpartisipasi dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa Indonesia
4. SALAH MENCARI SOLUSI
Berikutnya, kamu tentu paham jika setiap orang pasti punya masalah, walaupun penyebab serta besar kecilnya masalah berbeda dan relatif bagi setiap orang. Ada yang bermasalah dengan dirinya sendiri, ada pula yang bermasalah dengan pihak lain. Ada yang masalahnya lebih sering terjadi di numah, ada juga yang lebih sering terjadi di luar rumah. Ada masalah yang bisa diselesaikan seiring berjalannya waktu, ada juga yang menuntut seseorang untuk aktif mencari jalan keluarnya.
Itu semua menunjukkan bahwa tak ada seorang pun yang terbebas dari masalah. Namun, ketika kamu menghadapi masalah janganlah putus asa dan menyerah. Anggap saja setiap masalah dan hambatan yang kamu hadapi sebagai ujian. Sama seperti ujian yang kamu hadapi tiap akhir semester di sekolah, masalah dan hambatan tersebut dapat kamu pandang sebagai jalan untuk meningkatkan diri ke level yang lebih baik
Apa yang sering kamu lakukan saat punya masalah? Lebih banyak diam, berusaha untuk memecahkannya sendiri, meminta saran atau masukan dari orang lain, atau justru berharap orang lain yang menyelesaikannya untukmu? Dalam menghadapi masalah,
kamu harus yakin bahwa selalu ada jalan penyelesaiannya. Selalu