Makanya saya senang pergi ke restoran yang berbeda, atau mencicipi makanan yang berbeda-beda. Tujuan untuk menambah pengalaman makan sekaligus juga bisa melatih rasa.
Kadang saya juga pergi ke satu restoran untuk beberapa kali hanya untuk memesan satu jenis makanan yang saya rasa si pembuat makanan bisa bikin lebih enak atau diperbaiki lagi.
Dengan kita bisa melatih lidah secara tidak langsung kita tahu ilmu dasar seperti apa rasa manis, pahit, asin, pedas, asam, gurih sampai kecut.
Catatan Penting Sebelum Menulis Ulasan Makanan
Cara mengulas makanan tiap orang akan berbeda. Tapi, bukan berarti tidak ada cara yang tepat untuk mendeskripsikan makanan dengan benar.Â
Tentunya supaya orang lain bisa paham bagaimana deskripsi rasa dari makanan tersebut.
Ulasan makanan yang indah bisa mulai dari mata karena mata berperan sebagai visual. Saat ingin makan, tentu kita akan melihat bentuk makanan dengan mata kita sendiri.Â
Kita bisa menceritakan ada apa saja komponen yang ada di depan mata kita. Mulai dari warna, bentuk, bahan baku hingga penataan di atas piring.
Dari mata, akan turun ke hidung untuk kita mencium aroma yang tertangkap. Seperti apa aroma ikan yang baru habis dipanggang, atau kukusan siomay sombong yang nikmat untuk segera disantap.
Ulasan makanan yang detail akan sangat membantu para pembaca untuk memutuskan untuk mencoba atau tidak. Efek lain akan membuat kredibilitas kalian lebih baik di mata pembaca dan pemilik bisnis.
Semoga saja, sehabis membaca tulisan cara mengulas makanan ini, setidaknya kalian sudah bisa menjelaskan makanan dengan benar. Sudah tidak ada lagi kalimat, "Jujur gaes! Seenak itu!", "Ini kopi susu yang kopi banget!."