Attitude datang dari kerendahan hati kita sendiri. Beberapa teman saya di agensi dan bekerja di brand bercerita tentang bagaimana mereka disulitkan oleh endorser karena attitude.
Katakan kriteria memilih endorser yang asyik sudah didapat namun attitudenya menjadi minus. Seperti sudah dibayar dimuka namun menghilang. Kontrak yang dibatalkan sepihak.
Ada pula ketika dikumpulkan pada satu acara gathering bersama endorser lain, kesan star syndrome sulit ditutupi. Bahkan merasa dia lebih tahu dari endorser lain sehingga lebih mendominasi.
Maka dari itu, bungkus semua hasil kerja kalian dengan attitude yang baik. Tidak bisa menilai orang yang diluar seperti sinis tapi ternyata di belakang itu dia adalah orang yang lebih peduli kepada brand. Dan tidak bisa menilai ketika endorsernya baik-baik tapi ternyata di belakang dia menusuk.
Bagi brand dapat menjadi teman kerja yang enak berdiskusi. Hasil campaign yang berhasil bermula dari komunikasi dan kerjasama kedua belah pihak.
Jika kalian kesulitan dalam digital marketing, maka bayarlah jasa orang yang memang berpengalaman. Di dunia digital, saya sering berjumpa dengan orang-orang hebat dan sukses di atas saya.
Pengalaman ini saya bagikan mungkin hanya kecil untuk membantu pemilik bisnis dan brand.
Semoga bermanfaat!
***
Follow @deddyhuang for latest update.