Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas. Selain itu, mungkin ada juga guru lain yang mengalami permasalah yang sama, sehingga selain untuk memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.
Selain itu juga dikarenakan peserta didik tunagrahita membutuhkan media yang konkret dan menarik sehingga mempermudah dalam memahami materi dalam pembelajaran. Media kantong bilangan dan video pembelajaran dapat membantu PDBK tunagrahita untuk memahami konsep nilai tempat suatu bilangan. Selain itu juga terdapat pendampingan khusus bagi PDBK tunagrahita saat pembelajaran berlangsung.
Dalam kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator untuk menjembatani peserta didik dalam mempermudah memahami pembelajaran dalam konsep nilai tempat suatu bilangan.
Guru juga berperan sebagai penanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan metode, model dan media pembelajaran yang tepat serta inovatif. Sehingga, tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.Â
Setelah melakukan identifikasi masalah melalui observasi, refleksi dan melakukan pendalaman melalui kajian literatur, wawancara kepada rekan sejawat guru, dan kepala sekolah maka ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru, antara lain :
Keadaan / kondisi peserta didik yang berbeda-beda dalam satu kelas di sekolah inklusi sehingga menuntut guru untuk lebih kreatif dalam mengelola kelas.
Pemilihan media yang sesuai dan tepat bagi PDBK tunagrahita di sekolah inklusi.
Pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat bagi PDBK tuna grahita yang ada di kelas inklusi yang berdeferensiasi.
Dalam kegiatan pembelajaran ini pihak-pihak yang terkait antara lain :
Guru : Saya sendiri sebagai guru yang memberikan pembelajaran / sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran ini.
Kepala sekolah : sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah.