Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Skenario Tuhan

3 November 2023   22:04 Diperbarui: 3 November 2023   22:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loh kok nggak tahu? Memangnya mbak dari mana?" tanya Rudi lagi.

"Dari rumah. Saya pergi dari rumah karena ada masalah," jawabnya datar.

"Terus sekarang mbak mau pergi ke mana...?" tanya Rudi penasaran.

"Nggak tahu." Perempuan itu menyeka air matanya. Tiba-tiba pikiran Rudi ingin menolongnya. Dia menawarkan ikut ke rumahnya.

"Kalau begitu kamu mau nggak main ke rumah saya? Ikut saya saja?" tanya Rudi penuh harap. Perempuan itu mengangguk.

Rudi berubah pikiran. Ketika sampai di terminal dia justru mencari bus jurusan Lampung. Tidak jadi ke rumah tantenya.

Setelah membeli tiket dia lembar dia mengajak Rima, perempuan yang baru dikenalnya untuk naik bus. Kebetulan tepat jam pemberangkatan.

Perjalanan satu hari satu malam dimanfaatkan keduanya saling berbagi cerita. Akhirnya sampai pada kesepakatan untuk menikah dalam waktu satu minggu.

Sesampainya di rumah, orang tua Rudi marah besar.

"Kamu ngapain bawa-bawa perempuan ke sini?!" tanya ibu Rudi setengah membentak saat mereka di ruang tengah. Sementara Rima duduk di ruang tamu sendirian.

"Aku diputusin Winda, Bu. Dia pacarku dulu yang sekarang nyambung lagi," jawab Rudi berbohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun