- Dalam materi "Ekosistem dan Peran Komponen Abiotik dan Biotik," setiap kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan komponen ekosistem yang berbeda, seperti peran produsen, konsumen, dan dekomposer.
- Kelompok yang lebih heterogen membantu siswa berbagi pengetahuan dan saling melengkapi pemahaman satu sama lain.
3. Pemberian Tugas Diskusi yang Terarah
Agar diskusi berjalan efektif, guru perlu memberikan tugas yang jelas dan terarah kepada setiap kelompok. Tugas ini bisa berupa studi kasus, pertanyaan terbuka, atau masalah yang perlu diselesaikan terkait materi pelajaran. Hal ini akan memfokuskan diskusi dan mendorong siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis.
Contoh Aksi:
- Dalam topik "Perubahan Lingkungan dan Dampaknya terhadap Keanekaragaman Hayati," kelompok-kelompok diberikan skenario seperti efek perubahan iklim terhadap ekosistem hutan hujan. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan dampak spesifik terhadap hewan, tumbuhan, dan interaksi antara keduanya.
4. Pengawasan dan Fasilitasi Guru
Selama diskusi berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator yang mengamati jalannya diskusi dan memberikan panduan bila diperlukan. Guru tidak terlibat langsung dalam diskusi, namun tetap memantau jalannya diskusi untuk memastikan bahwa setiap kelompok tetap berada pada jalur yang benar dan semua anggota kelompok terlibat.
Contoh Aksi:
- Saat kelompok mendiskusikan "Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia," guru berkeliling ke setiap kelompok, memastikan bahwa siswa memahami alur peredaran darah dan mampu menjelaskan fungsi organ-organ yang terlibat.
5. Penyajian Hasil Diskusi dan Refleksi