"Ya, aku ingin memunculkan perasaan yang semacam itu."
Kau diam saja sambil terus menatapku.
"Oh iya, tampaknya ini akan jadi cerita terakhir yang kubuat dengan meminjam karaktermu. Maaf telah membuatmu repot ya. Tetapi aku senang sekali bisa melakukannya. Bagaimana menurutmu cerita-ceritaku yang sebelumnya? Bagus tidak?"
"Jelek! Aku tidak peduli. Aku tidak membacanya."
"Terus tahu darimana jeleknya?"
"Pokoknya jelek!"
Kau menjawabnya dengan terburu-buru sekali dengan wajah yang masam---yang tampak manis pula. Saking manisnya hingga ingin kugoda puluhan kali lagi tetapi kutahan untuk saat itu. Karena sepertinya kau benar-benar marah.
"Tenang saja. Besok kubuatkan mi goreng lagi ya...."(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H