Mohon tunggu...
Uut63
Uut63 Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik UPGRIS

Sebagai seorang pendidik (sejak 1981), saya selalu ingin meningkatkan kualitas diri. terutama sebagai pribadi Muslim, saya sangat interest dengan berbagai ajaran yang mengajak ke jalan kebaikan, dan keselamatan dunia akherat. Di setiap tatap muka dengan mahasiswa, saya juga selalu mengingatkan akan hal ini. Di usia yang tidak lagi muda, saya ingin selalu bisa menebar kebaikan. Mudah-mudahan tidak saja bermanfaat untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Saat ini, saya sedang ingin membuktikan talenta pemberian Allah yang tidak saya sadari. Membaca, menyimak (mendengarkan dan memcermati), kemudian menuliskannya. Sesekali saya masih suka bergabung dengan teman, sahabat untuk menyanyi. Sembari menunggu anugerah Allah untuk bisa segera menuntaskan studi S3, saya ingin melakukan apa saja hal-hal yang bermanfaat. Setidaknya ini merupakan salah satu bentuk syukur pada-Nya. Semoga Allah ridla.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Berbicara di Depan Publik

21 Maret 2023   22:53 Diperbarui: 21 Maret 2023   23:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Berbicaralah dengan intonasi yang bervariasi. Aturlah nada, dan tinggi rendah suara ketika sedang berbicara. Sebab yang kita dengar hanya suara.

6. Kuasai aplikasi digital apapun. Gunanya agar kecuali tidak monoton, kita akan membuat pendengar juga merasa terlibat dalam pembicaraan. Misalnya yang sekarang populer digunakan adalah aplikasi word cloud, kuis, dsb.,

7. Jangan monoton. Berganti-ganti mode bicara. Penggunaan aplikasi dalam pembicaraan virtual akan membuat pendengar tidak tegang,

8. Waktu dalam berbicara secara virtual bersifat relatif. Adakalanya kita merasa jenuh, dan sebal mendengarkan pembicaraan seseorang. meskipun belum lama (Prof. Ekoji mencontohkan baru 5 menit), tetapi di suatu kesempatan yang lain, kita dibuat terpesona dengan pembicaraan seseorang (mungkin materinya, cara bicara, suaranya, dll), sehingga kita bisa tahan berjam-jam,

9. Latihlah kemampuan bicara dengan tanpa menggunakan power point. Anak sekarang mengistilahkan dengan ilfil (ilang feeling). Ppt atau gambar hanya media yang membantu kita dalam menyampaikan materi.

10. Practice make perfect. Jika ingin mahir berbicara, banyak-banyaklah manfaatkan kesempatan berbicara. Jam terbang menentukan. Semakin sering kita berkesempatan berbicara, maka akan makin mahir.

Oke, Sahabat Kompasiana, mari kita latih kemampuan bicara kita. Mudah-mudahan kita bisa menjadi pembicara yang menarik, dan dirindukan kehadirannya oleh mitra bicara.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadlan, mohon maaf lahir dan batin. Salam Literasi. Wassalamu'alaikum,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun