Assalamu'alaikum,
Sobat Kompasiana, malam ini Kelas Public Speaking PB PGRI menampilkan seorang Pembicara yang luar biasa. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajid, M. Sc., M. Si., M.S. Saking banyaknya gelar, mungkin saya salah lo menuliskannya, dan kurang. Bagaimana itu belajarnya ya. Life Long Education rupanya benar-benar dipraktikkan oleh beliau. Toh begitu beliau adalah seorang yang rendah hati.
Selain tidak pelit ilmu, beliau sangat dermawan. Di Kelas KBMN, beliau adalah salah satu Guru kami. Beliau mengajak kami untuk menulis bareng. Beliau menuntun mulai dari menetapkan judul, sampai bersama-sama menentukan apa isi bukunya.Â
Meskipun begitu beliau melatih kami mandiri. Secara rutin, beliau mengadakan pertemuan virtual, untuk memonitor bagaimana kemajuan kami dalam menulis. Hampir apa saja yang perlu kami tulis di dalam buku, kami konsultasikan pada beliau, dan beliau akan memberikan arahan, tanpa mendikte. Bahkan sampai referensi apa saja yang masih harus kami tambahkan. Konon, jika menulis dengan beliau buku kita akan laris manis di pasaran.Â
Tetapi malam ini beliau tidak berbicara tentang menulis buku, melainkan berbagi tips berbicara. Di awal pertemuan beliau memang mengatakan bahwa Om Jay Guru Kami, Founder KBMN dan Public Speaking, salah memilih beliau sebagai pembicara.Â
Menurutnya karena penyiar adalah seorang yang memiliki daya pikat yang luar biasa, tanpa bersemu muka hanya suara, tetapi pendengar bisa terhipnotis. Prof. Ekoji juga mencontohkan Tokoh Public Speaking hebat yang dimiliki Bangsa kita, yaitu Ir. Soekarno, dan Bung Tomo. Karena dengan mendengar suara kedua tokoh ini, masyarakat pada waktu itu menjadi berkobar semangatnya untuk mengenyahkan penjajah dari Bumi Pertiwi. Orang juga dibuat tahan berjam-jam mendengarkan pidatonya. Dengan rendah hati, beliau menyampaikan sesungguhnya yang tepat bicara di forum ini adalah Penyiar Radio atau Teve.
Sahabat Kompasiana, terbukti ternyata Prof. Ekoji juga mahir dalam berbicara secara virtual. Dan ini adalah tips-nya:
1. Meskipun secara virtual, sesungguhnya kita berbicara dengan manusia,
2. Berbicara selalu memiliki tujuan. Karena sesungguhnya kita ingin agar orang lain melakukan apa yang kita inginkan,
3. Pastikan siapa Audience kita. Agar pembicaraan kita tidak sia-sia, kita harus tahu kepada siapa pembicaraan kita ini ditujukan. Gunanya tentu supaya pendengar merasa bahwa kita memang sedang berbicara pada mereka. Oleh karena itu bahasa, cara berbicara adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Berbicara dengan anak muda, tentu berbeda jika kita berhadapan dengan mitra bicara  yang sudah usia.,
4. Pakailah Metode atau Strategi bicara yang tepat.  Penggunaan Ppt kadang hanya akan membuat seperti ada gap, apalagi jika pembicara justru malah selalu melihat ke arah medianya. Ppt hhanyalah channel yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi. Cara-cara berbicara di depan publik sekarang ini misalnya dengan metode story telling,