Mohon tunggu...
Hreeloita Dharma
Hreeloita Dharma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

i'm human that want to be a human.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siapa Aku?

30 Maret 2019   02:00 Diperbarui: 30 Maret 2019   02:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                 Sumber Foto : www.behance.net

Hari itu adalah hari dimana lagu Hero milik Family of the Year diputar.

Hujan datang seakan ingin ikut mendengarkan lagu itu juga.

Aku sedang bersama dengan banyak temanku hari itu.

Dengan para buku kuliah tebal, internet lemot, tugas kampus yang menggunung dan juga pulpen usang yang kugunakan untuk merangkai kata ada lembar lembar kertas dalam buku.

Dari dulu aku memang menyukai hujan. Banyak air turun dapat membuat tubuhku basah dan membuat otakku dingin. Hal penting yang pasti terjadi adalah tidak ada orang yang menyapaku dijalan karena mereka pasti sibuk dengan dunianya sendiri.

Namun sayang, kali ini aku ada dirumah.

Rumah yang sudah lama aku diami dengan banyak kenangan didalamnya.

Lagu Hero sedang mencapai puncak reff nya saat itu.

Aku sedang asyik membolak balik lembaran buku, dan saat itulah aku melihat dia.

Dia menatapku dengan tatapan sedih. Mukanya menunjukkan bahwa dia tidak merasa bahagia.

Tiba-tiba dia menghampiriku dan bertanya,

"Apa kau baik-baik saja?"

Sambil tersenyum dan dengan lantangnya aku menjawab,

"Tentu saja! Aku baik-baik saja!"

Dia masih menatapku dengan tatapan sedih dan kembali bertanya,

"Apa kau bahagia?"

Aku pun kembali menjawab,

"Tentu saja! Aku bahagia!"

Kali ini dia menatapku dengan penuh amarah, namun juga diikuti air mata yang turun membasahi kedua matanya. Kali ini ia mengatakan sesuatu.

"Aku tidak baik-baik saja"

Saat dia mengatakan itu, tubuhku menegang.

Dia pun kembali berkata,

"Aku tidak bahagia"

Kali ini detak jantungku yang rasanya sakit dan ingin meledak.

Merasa mulai tidak nyaman, aku pun berkata padanya,

"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu? Ayo kuatlah! Kau pasti bisa melalui semuanya!"

Saat aku mengatakan itu sambil melihatnya, semua yang ada di dalam pikiranku hilang. Yang tersisa hanyalah pikiran mengenai bagaimana hidup yang telah aku lalui hingga sekarang. Belum selesai, aku melanjutkan,

"Lalu kenapa kau tidak bahagia? Jangan sedih! Pasti nanti bisa kok nemu kebahagiaanmu sendiri." Jawabku.

Dia masih menatapku dengan tatapan yang sama. Namun kali ini air matanya telah berhenti.

Aku amati penampilannya sekali lagi.

Muka sedih yang menunjukkan bahwa ia tidak bahagia.

Matanya besar. Tapi terlihat dalam dan dingin.

Dia jelek. Sangat jelek. Karena sungguh menyedihkan.

Lagu Hero kini telah mencapai akhir baitnya. Dan disaat yang sama, dia kembali berkata,

"Aku lelah. Aku lelah untuk berkata aku baik-baik saja. Aku lelah untuk berkata aku bahagia. Aku mulai muak dengan segala yang aku punya, aku lakukan, dan apa yang aku inginkan"

Tanpa kusadari air mata telah memenuhi mataku.

Hatiku sakit. Pedih.

Aku tak pernah menyangka aku harus merasakan sakit yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Sesuatu yang lebih menyakitkan dibanding melihat acara reality show di tv yang mengetuk hati atau perasaan kecewa karena tidak mendapatkan pekerjaan magang yang ku inginkan. Sambil mengumpulkan tenaga, dengan suara serak aku bertanya,

"Siapa kamu?"

Ini adalah kalimat terakhir yang ia ucapkan padaku. Dia menatapku dengan dingin sambil memiringkan kepalanya.

"Siapa aku?"

Setelah itu dia menghilang.

Lagu Hero telah berakhir.

Hujan pun akhirnya telah behenti.

Aku masih terdiam. Aku bisa merasakan air mata dingin yang telah keluar sejak percakapan ini dimulai, mataku masih menatap kaca besar itu.

Aku masih menatap pantulan diriku di kaca besar itu.

Ahhh....

Benar.

Diriku terlihat lelah. Terlihat lelah dan kebingungan. Seperti orang yang tak kukenal. Karena diriku terlihat menyedihkan dan kesepian. Seperti orang hilang dan tak tahu arah.

[ Siapa aku? ]

RECASSO

29.03.19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun