Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kirab Pusaka, Bentuk Keharmonisan Publik Figur dan Masyarakat

11 September 2018   15:10 Diperbarui: 11 September 2018   22:21 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Bank Jatim Cabang Ponorogo | dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Rombongan terakhir di isi oleh seluruh Pejabat Pemerintahan menaiki delman yang sudah dihias, yang diantaranya adalah Bupati Ponorogo berada di rombongan paling depan dan diikuti oleh Wakil Bupati. 

Terlihat juga Direktur Bank Jatim Cabang Ponorogo serta Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Ponorogo dan masih banyak lagi pejabat-pejabat pemerintahan lainnya serta juara satu pemilihan duta wisata kakang senduk kabupaten Ponorogo.

Bupati | dokumen pribadi
Bupati | dokumen pribadi
Wakil bupati | dokumen pribadi
Wakil bupati | dokumen pribadi
Direktur Bank Jatim Cabang Ponorogo | dokumen pribadi
Direktur Bank Jatim Cabang Ponorogo | dokumen pribadi
Kepala ATR/BPN kab Ponorogo | dokumen pribadi
Kepala ATR/BPN kab Ponorogo | dokumen pribadi
Dan yang tak kalah menyedot perhatian masyarakat adalah hadirnya Aji Bangkit Pamungkas, seorang atlet putra daerah, atlet kebanggaan kabupaten Ponorogo peraih medali Emas melalui cabang pencak silat dalam perhelatan Asian Games yang baru saja berakhir, juga ikut memeriahkan jalannya Kirab Pusaka dengan menaiki delman seperti pejabat dan publik figur lainnya.

Kakang senduk Ponorogo 2018 | dokumen pribadi
Kakang senduk Ponorogo 2018 | dokumen pribadi
Aji bangkit Pamungkas | dokumen pribadi
Aji bangkit Pamungkas | dokumen pribadi
Ketika publik figur bertemu dengan rakyat
Dalam sisi lain, terselenggaranya kirab pusaka seperti ini, selain merupakan sebuah bentuk pelestarian budaya, agar generasi sekarang mengetahui bagaimana cikal bakal Ponorogo, dan bagaimana Islam berkembang di Ponorogo, Namun moment ini merupakan sebuah kesempatan.

Kesempatan bagi para pejabat, pemimpin, tokoh masyarakat untuk bisa menyapa dan bertatap muka secara langsung. Hal itu terbuti, dengan banyaknya masyarakat yang begitu riuh dan berebut untuk berjabat tangan ketika seorang yang dirasa adalah publik figur terlihat di depan mata dengan menaiki delman saat kirab pusaka.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ini adalah pemandangan langka. Jangankan untuk bisa berjabat tangan untuk bisa bertemu secara langsung saat hari-hari biasa pun rasanya mustahil. Tapi hal itu tidak berlaku ketika moment kirab pusaka seperti ini. Baik pejabat, pemimpi serta tokoh masyarakat bisa dengan mudah menyapa masyarakat secara langsung.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Begitu juga masyarakat, mereka bisa dengan sangat mudah, meluapkan kerinduaanya bisa bertemu dan bahkan bisa berjabat tangan dengan mereka yang dirasa adalah seorang publik figur atau pemimpin mereka. Walaupun hanya sekedar membagikan makanan kecil namun itu adalah bentuk kecil kepedulian kecil seorang publik figur terhadap masyarakat.

Kirab pusaka bukan hanya sekadar pelestarian budaya, kirab pusaka adalah bentuk sebuah keharmonisan antara Publik figur dan Masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun