Mohon tunggu...
Hendy GracianoPuttileihalat
Hendy GracianoPuttileihalat Mohon Tunggu... Lainnya - Rohaniwan

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Inkarnasi Kristus sebagai Patron dalam Hidup Berjemaat

15 November 2020   11:33 Diperbarui: 15 November 2020   11:44 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ini terlihat jelas dalam catatan injil sinoptik yang senantiasa mengintroduksir Kristus dalam kesederhanaan (lahir dalam tempat makan domba, lahir dalam lingkungan Galilea -- lingkungan yang tidak dianggap, lahir dalam lingkungan tukang kayu, dlsb.) dan pada pasal terakhir memproklamirkan kemuliaan Kristus. 

Misalnya dalam Injil Matius kita membaca bahwa Yesus menderita dan mati secara terhina lalu setelah kebangkitan-Nya baru Ia mengklaim bahwa segala kuasa baik di sorga maupun di bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat. 28:18). Tujuan ultimat dari pemuliaan Kristus pun pada akhirnya kembali untuk kemuliaan Allah Bapa.

c. Glorifitas Allah - Kemuliaan Bapa (ay. 11)

Tujuan ultimat humilitas Kristus yang terlihat dalam karya inkarnasi-Nya pun bukan untuk Diri-Nya sendiri, melainkan kembali untuk kemuliaan Allah Bapa. Sehingga tujuan humilitas itu bukan untuk melayani self-centeredness (keberpusatan pada diri sendiri), melainkan kemuliaan Allah (ay. 11). Pertanyaan pertama dalam Katekismus Westminster: "Apakah tujuan hidup manusia yang tertinggi?" Jawabannya adalah "memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya." Ini adalah mindset Yesus Kristus yang harus dimiliki oleh jemaat di Filipi (dan oleh kita saaat ini).

2. Implikasi Inkarnasi Kristus dalam Hidup Berjemaat (ay. 2-4)

a. Sehati Sepikir (ay. 2-4)

Kata sehati sepikir dalam ayat 2 harus dipahami sebagai seruan untuk bersatu, mengingat problem yang dihadapi jemaat Filipi saat itu adalah perpecahan. Ketika perpecahan terjadi, maka seruan yang dikumandangkan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi, khususnya pasal 2:2 ialah bersatu dalam kesatuan yang diwujudkan dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan.

 \Ungkapan satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan dalam dunia Greco-Roman untuk berbicara mengenai a deep and stronger friendship and comradeship (kedalaman dan kekuatan persahabatan dan persaudaraan). Maka tidak heran jika pada frase selanjutnya Paulus menekankan realisasi persatuan dalam persahabatan dan persaudaraan jemaat Filipi berupa:

  • Tidak mencari kepentingan diri sendiri (NIV: do nothing out of selfish ambition or vain conceit' (= jangan melakukan apapun yang ditimbulkan oleh ambisi yang egois atau kesombongan yang sia-sia).
  • Rendah hati dan menganggap orang lain lebih penting atau lebih baik dari diri kita sendiri.
  • Tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Hal-hal inilah yang harus diperhatikan oleh jemaat Filipi dan oleh kita pada masa ini. Kesatuan ini tentu meneladani kesatuan Bapa dan Kristus (dan Roh Kudus), baik secara ontologis maupun ekonomis (karya penebusan) -- jelaskan kesatuan yang di dalamnya ada relasi saling mengasihi yang terjalin kekal, namun harus berkorban demi mendamaikan manusia berdosa dengan Allah (Yoh. 3:16); sehingga kesatuan dalam persahabatan dan persaudaraan, jemaat harus memusatkan pikiran pada Kristus.

b. Memusatkan Pikiran Pada Kristus (ay. 5)

Paulus menjelaskan maksud "sehati sepikir" di sini dalam ayat 5: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan (tidak terdapat dalam terjemahan lain) yang terdapat juga dalam Kristus." Kata kerja "berpikir" di sini berarti set your mind on something -- menetapkan pikiran; memfokuskan pikiran; memusatkan pikiran pada sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun