Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melawan Batas Lewat Seni Pentas

25 Mei 2023   20:48 Diperbarui: 25 Mei 2023   20:59 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentas seni djembe, vokal, dan deklarasi anak Indonesia pada Hari Anak Nasional Kota Bandung 2022 (Foto: dok. Biruku Indonesia)

Menurutnya, upaya membangun komunikasi efektif antara sekolah dengan orang tua perlu diutamakan karena keberhasilan anak ada di tangan orang tua. Berbagai kegiatan yang memotivasi orang tua seperti konseling dan pertemuan rutin mutlak diperlukan untuk dapat menumbuhkan kesadaran serta keikhlasan dalam masing-masing personal.

Minat Seni Sebagai Wujud Aktualisasi

Abraham Maslow beranggapan bahwa kebutuhan menjadi alasan terbentuknya motivasi pada diri seorang individu untuk melakukan semua kegiatan yang sekiranya dapat menopang individu tersebut dalam usaha memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Maslow, setiap manusia tak hanya memerlukan kebutuhan dasar dan rasa aman, tetapi juga kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.

Bentuk aktualisasi diri dapat diejawantahkan dalam berbagai wujud, salah satunya melalui seni. Sebagai ungkapan pikiran dan pengalaman jiwa, seni menjadi medium manusia untuk mengomunikasikan nilai estetis, etis, serta kemanusiaan. Oleh karena itu, pemenuhan hak seni dan budaya bagi penyandang disabilitas menjadi salah satu dari beberapa hak yang seharusnya bisa dipenuhi dengan baik

Data dari komunitas disabilitas Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) menyebutkan bahwa sebagian penyandang disabilitas memiliki kesulitan dalam mengekspresikan diri. Hal ini dapat diakibatkan dari batasan-batasan yang dihadapi di lingkungan. Namun dengan seni, penyandang disabilitas bisa lebih bebas mengekspresikan bakat.

Penyandang disabilitas juga dapat meraih prestasi dari jalur seni. Dengan kata lain, seni selain berguna untuk menyalurkan emosi dan bakat tapi juga dapat menjadi peluang untuk meraih prestasi tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Hal ini karena seni memandang keindahan karya, bukan kekurangan yang dimiliki oleh pembuatnya

Contoh nama seniman disabilitas yang tersohor dengan kiprahnya di bidang seni adalah Faisal Rusdi. Pelukis yang menyandang disabilitas daksa ini aktif melukis dan menjual lukisannya ke luar negeri. Selain itu, ada pula penari jaipong cerebral palsy Wulan Sriwenda serta aktor cilik peraih Bali Makarya Film Festival M Aldifi Tegarajasa. Sementara di bidang musik, Indonesia mengenal I'm Star Band yang seluruh personilnya merupakan penyandang autisme. Bahkan bassist band ini, Andhityas Cintya Widianna alias Shinta, juga piawai memainkan flute, piano klasik, biola, hingga mengaransemen lagu.

Ibu Shinta, Anita Pramono, mengatakan bahwa disabilitas autis agak sulit dideteksi karena secara fisik tidak terlihat, padahal terdapat kompleksitas di dalam otaknya. Mereka kerap dianggap tidak tahu aturan dari orang lain hanya karena fisik besar dan tampak sehat.

"Saya selalu berprinsip bahwa setiap orang diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kita terima kekurangannya dan kita terima juga kelebihannya apapun itu. Hilangkan rasa lebih berkuasa daripada yang lain, apalagi sampai menindas. Kita semua adalah sama di mata Tuhan," tukas Anita.   

Dukungan Pemerintah Masih Mentah

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas hadir dengan memberikan tanggung jawab kepada pemerintah daerah atas hak penyandang disabilitas. Namun beberapa penelitian di lapangan memperlihatkan bahwa masih ada kondisi minim kesempatan berkarya bagi disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun