Pola komunikasi terbuka, spesifik, jujur, berdinamika harus berjalan dua arah untuk saling mengetahui apa yang masing-masing perlu dan harapkan secara berani dan detail. Kejelasan berkomunikasi akan membantu mengurangi mispersepsi antar pasangan. Kebutuhan komunikasi yang efektif juga akan membantu pasutri saling memahami satu sama lain.
Pernikahan adalah proses  yang dinamis, sehingga perlu pertimbangan kematangan mental dan perilaku serta saling pengertian. Jangan sampai ketimpangan yang terjalin memberikan efek lanjutan yang negatif kepada keturunan kelak.
***
Hanifa Paramitha
Tulisan ini merupakan karya penulis dari hasil fellowship "Mengampanyekan Kesetaraan Gender di Media Digital" bersama Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasa Seksual (KOMPAKS) dengan Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2022 yang telah ditayangkan di Mubadalah.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H