Selain meningkatkan kemampuan sosialisasi, ekstrakurikuler pun baik untuk mengembangkan kecerdasan emosi sekaligus menyalurkan bakat dan hobi.
Ikuti Trial
Ketika survey ke beberapa tipikal sekolah yang dituju, jangan lupa bertanya ke pihak sekolah apakah sang anak diperbolehkan mengikuti trial alias masa percobaan.
Nanti yang bakal menjalani sekolah kan si anak, jadi dia berhak untuk merasakan kenyamanan dalam belajar.
Kadang ada saja orang tua yang sudah merasa cocok, eh anaknya nggak betah. Atau si anak senang dengan sekolahnya, malah orang tua nggak setuju karena hal lain misalnya biaya, jarak, dll.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan anak punya kesepakatan dan kenyamanan yang sama atas pilihan sekolah. Komunikasi dan kompromi tanpa tendensi adalah kunci.
Hal ini juga memberikan anak kesempatan untuk terlibat menentukan pilihan dan belajar membuat keputusan.
Latar Belakang Mayoritas Orang Tua
Sebenarnya ini penting nggak penting sih, tapi menurut saya bakal lumayan berefek ke ketenangan pikiran.
Belum tentu orang tua siswa sekolah swasta berbiaya tinggi memiliki etika agung. Begitu pun belum tentu orang tua murid sekolah negeri biasa punya kebiasaan kurang baik.
Kalau anak berusia SMP atau SMA sih biasanya orang tua bisa agak santai. Tetapi jika anak masih TK dan SD, keberadaan orang tua amat penting untuk turut terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Apalagi zaman sekarang setiap jenjang kelas pasti punya grup percakapan sebagai jembatan antara guru dengan orang tua. Pertemuan pun kerap dilakukan untuk membahas perkembangan anak didik.
Nah malas nggak sih kalau kita mesti berurusan dengan mayoritas tipikal orang tua yang kepo dan demen membahas hal di luar urusan akademik di dalam grup?