Fitrah anak yang sedang senang bermain dan besosialisasi pun dibentuk untuk bisa segera calistung supaya mampu mengejar kompetensi yang ditetapkan.
Mungkin secara otak dan fisik seperti terlihat siap, tapi bagaimana secara emosi dan mental? Hanya sang orang tua yang mampu menjawabnya (itu pun setelah menelaah pribadi anak lebih dalam lagi).
Jangan mementingkan gengsi ya!
Kenali Karakter Anak
Ini hal dasar dan paling utama yang harus dilakukan.
Setiap anak terlahir dengan karakter dan keistimewaannya masing-masing. Â Ada yang aktif, fokus pada hobi, percaya diri, suka belajar, hingga mampu memecahkan masalah.
Misalnya anak kinestetik yang sangat aktif bergerak, masa sih dididik di sekolah yang minim kegiatan olahraga?
Begitu pun anak yang senang meneliti dan memecahkan masalah kemungkinan sulit beradaptasi dengan sekolah yang mengedepankan hafalan tanpa praktik.
Perbandingan Jumlah Guru dengan Siswa
Sedikit dan banyak itu memang relatif. Namun tentu Anda bisa memutuskan mana proses belajar yang lebih efektif melalui perbandingan guru dan murid per kelas, misalnya 1:40, 1:20, atau 2:30.
Siswa TK dan SD sedang dalam masa aktif bergerak dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Apalagi kalau ada anak yang sulit konsentrasi. Tentu ini jadi kendala jika rasionya terlalu jauh.
Kurikulum
Saat ini bertebaran sekolah dengan tawaran kurikulum beragam.
Dari holistik, nasional, nasional plus, internasional, Montessori, Waldorf, Reggio Emilia, High Scope, hingga berbasis agama.