Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Hanya Biaya dan Jarak, Berikut Kriteria Lengkap Pilih Sekolah Anak

11 Januari 2021   12:26 Diperbarui: 11 Januari 2021   12:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah itu (harus) menyenangkan. (gambar: 123rf.com) 

Sembarangan jajan saja bisa bikin diare dan tifus, apalagi sembarangan pilih sekolah? Dampaknya nggak hanya kepada fisik, tapi juga mental dan pondasi kepribadian.

Sekolah yang paling dekat dengan rumah biasanya menjadi pilihan orang tua karena praktis atau bahkan gratis. Namun ada baiknya juga kita tetap melakukan riset sebelum memutuskan dimana anak akan bersekolah.

Pilih sekolah itu sama kayak jodoh.  Cocok-cocokan. Suatu kriteria yang cocok untuk si A, belum tentu cocok oleh si B.

Jangan asal dekat, asal murah, atau asal kata orang bagus. Ada hal krusial lain yang bisa jadi penilaian, terlepas dari biaya, lokasi, dan jarak sekolah.

Tentu saja kita ingin tahap perkembangan anak seperti aspek moral, kognitif, sosial, motorik, kebahasaan, dan kesenian berjalan maksimal.

Setelah sempat trial dan survey ke beberapa sekolah pada semester tahun lalu, pada awal tahun 2021 sekarang saya juga masih berproses menemukan sekolah yang pas untuk anak balita saya.

Berikut daftar pertimbangan yang siapa tahu bisa jadi rujukan Anda.

Kesiapan Anak
Zaman saya kayaknya usia 4 tahun masuk TK saja dianggap terlalu kecil. Tapi sekarang bahkan bayi pun ada sekolahnya. Wow!

Tak heran berbagai sekolah bayi dan batita bertebaran. Malah saya kagum dengan sekolah TK yang kurikulumnya luar biasa inovatif (tentu dengan biaya fantastis pula).

Beberapa TK yang bikin saya kaget bahkan menjanjikan lulusannya siap bersaing secara internasional dengan kapasitas akademik mumpuni. Sekolah bahkan menjamin anak didiknya mampu punya bank hafalan terlengkap di otak.

Waduh jadi ngeri! Bukankah TK itu tempat belajar sambil bermain ya? Kok jadi serius banget begini kayak mau menghadapi ujian skripsi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun