Mohon tunggu...
hotdiana nababan nababan
hotdiana nababan nababan Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang ingin berbagi

Berbagi Hidup Lewat Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Mangarsik" Pariwisata Danau Toba

12 November 2021   14:50 Diperbarui: 12 November 2021   15:02 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Danau Toba | Dokumen Pribadi

Hal ini disampaikan oleh Prof. Harini Muntasib, Ahli Ekowisata IPB dengan poin penting Optimalisasi Sektor Pariwisata Danau Toba melalui Pengembangan Wisata Berwawasan Lingkungan.

Ibu Harini menyuarakan pentingnya membangun rasa bangga terhadap Toba sebagai aset yang luar biasa, tiada duanya di dunia.

Sepuluh kabupaten di sekitar Toba dan Pulau Samosir diharapkan mempunyai persepsi yang sama dalam memandang Toba. Apabila terbagun rasa bangga maka bukan sekadar memiliki tetapi berkarya dengantujuan bersama: Toba menjadi daerah tujuan wisata kelas dunia.

"Siapa yang harus membangun dan mengelola wisata Toba?", tanya Beliau. Saya memohon yang membangun dan mengelola serta bertanggung jawab adalah saudaraku terkasih warga Batak yang mengenal karakter dan mekanisme di Toba, kalaupun ada yang lain itu hanya pendampingan.

Tata Kelola wisata Toba masih menurut Beliau adalah suatu mekanisme pengelolaan kolaboratif wisata Toba yang melibatkan sektor pemerintah dan nonpemerintah dalam suatu usaha kolektif.

Kesamaan persepsi pengusaha dan pemerintah bahwa wisata Toba itu tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi pelestarian sumber daya sebagai modal dasar harus betul-betul diperhatikan, hak masyarakat adat dari sosial dan budayanya harus betul-betul "dihargai" dan mempunyai "hak utama" apabila menjadi salah satu daya tarik wisata Toba.

Annette Horschmann, Aktivis Lingkungan, juga menyampaikan Pelestarian ekosistem sekitar Danau Toba untuk keberlangsungan pengembangan wisata berwawasan lingkungan.

Image Toba yang tercemar, "mangga busuk" dan pelayanan yang buruk dapat digantikan dengan pelayanan yang sustainable, berupa ecotourism, green hotels, alam sebagai atraksi dan keterlibatan masyarakat dalam menghasilkan mango wine dan quality eksperience.

  1. Bawang Batak Budaya Toba

Bawang batak berbentuk seperti tanaman bawang pada umumnya, memiliki umbi berwarna putih dan dedaunan berwarna hijau tua dan berujung lancip.

Bawang Batak atau lokio begitu diminati sebagai campuran makanan karena rasanya yang renyah dan aromanya wangi seperti bawang, dan memberi sensasi rasa sedap ke setiap masakan. Budaya Toba menambah kerenyahan tersendiri saat kita menikmati keteduhan Danau Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun