Kemunculan film Wonder Woman (2017) diharapkan bisa memberi pandangan kepada para penontonnya bahwa seorang perempuan juga bisa menjadi pemimpin.
Diana Prince sebagai tokoh superhero Wonder Woman, menunjukkan kesetaraan gender yang ternyata bisa diwujudkan dalam cerita fiksinya.
Terlebih lagi pembawaan aktris Gal Gadot yang sangat menjiwai, secara tidak langsung mempengaruhi penontonnya terkhusus perempuan untuk berani dan tidak perlu merasa rendah.
Stam (2000, h. 172) mengutarakan jika film feminisme memiliki goals untuk meningkatkan kesadaran penontonnya akan penentangan citra buruk perempuan yang dikonstruksi oleh media.
Pernyataan yang disampaikan oleh Stam di atas sejalan dan sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam tokoh Wonder Woman.
DAFTAR PUSTAKA
Cateridge, J. (2015). Film Studies for Dummies. UK: John Wiley & Sons, Ltd.
Stam, R. (2000). Film Theory: An Introduction. United States of America: Blackwell Publishers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H