Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengapa Angkringan Kedai Kaki Lima Sukses di Pasar?

11 Januari 2023   07:27 Diperbarui: 11 Januari 2023   08:22 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Murah dan lokasi yang nyaman merupakan nilai jual angkringan yang dapat dilihat dari permukaan luar. Nilai jual lebih angkringan terletak pada sinkronikasi tempat dan konsumennya. Angkringan dianggap sebagai tempat yang egaliter.

Egaliter merupakan persamaan derajat pada setiap manusia. Jika diperhatikan, saat berkunjung ke angkringan topik pembicaraan setiap konsumen sangat beragam dimulai dari julid hingga pembicaraan yang intelektual. 

Meskipun angkringan merupakan kedai kaki lima, konsumennya sangat beragam dan tidak ada dinding pembatas antar konsumen. Pelanggan dapat saja berkomunikasi dengan pelanggan lain terlepas statusnya. Angkringan merupakan tempat yang memfasilitasi interasi pelanggan dengan konsep kesederhanaannya.

Selain itu, nilai jual terbesar angkringan terletak pada konsumennya yaitu masyarakat suku Jawa. Suku Jawa mewakili sekitar 40 persen penduduk di Indonesia. 

Angkringan yang sudah tidak asing bagi orang Jawa mendorong akulturasi bagi masyarakat suku lainnya. Memakan ampela dan hidangan lainnya menjadi kebiasaan baru yang umum. 

Sebagai contoh kecil, berasa ada yang kurang jika makan bubur tidak ditemani ampela atau telur puyuh. Budaya memakan bubur yang biasanya tidak pakai ampela sudah berubah.

Mengapa Berusaha Angkringan?

diarysivika.com
diarysivika.com

Berbagai faktor pada penjelasan sebelumnya membuat angkringan menjadi salah satu bisnis yang perlu dicoba untuk tahap awal jika ingin masuk ke industri makanan dan minuman. 

Filosofi yang sudah tertanam di masyarakat membuat usaha angkringan tidak perlu branding dan pemasaran lebih.

Modal membangun angkringan juga terbilang relatif terjangkau yaitu 3-5 juta rupiah. Mengutip dari berbagai kisah di media, mayoritas omset angkringan berada di jutaan rupiah per hari. Bisa hanya 1 juta hingga 6 juta rupiah. 

Perputaran uang di angkringan terbilang mudah, hal ini dikarenakan tidak perlunya penjual melakukan branding lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun