Untuk hak cuti, pekerja hanya dapat sekali sebulan. Boleh diambil boleh tidak. Kalau diambil, maka pekerja tak dapat uang makan. Kalau diganti dengan masuk kerja, pekerja dapat upah seperti biasa dan tentu tidak terpotong uang makan. Yang paling penting, kantor tak boleh kosong.
"Jangan gitu kalau mau ambil cuti!"
"Kalau kamu gak masuk, siapa yang kerjain ini semua? Ha!?"
"Kamu harus cari pengganti!"
Beberapa hari awal sungguhlah masa-masa yang berat. Tini kecil yang biasa dimanja harus menerima perlakuan keras. Dulu, waktu bapaknya masih ada, Tini tak kurang satu apapun ketika minta dibelikan apa-apa. Semua tersedia, segala tinggal tunjuk, sampai kepada entah kenapa bapaknya pergi meninggalkan ibunya. Tini masih tak percaya dengan kata-kata orang bahwa ada wanita simpanan di hati bapaknya.
Sama pun seperti Tini, begitu ibunya. Menyandang status istri seorang kaya di kampung, ibunya merasa serba ada. Ia belanja pakaian, beli perhiasan, renovasi rumah, dan terus menghabiskan uang. Hartanya menumpuk di sudut-sudut rumah. Entah sial kenapa bisa beruntun, rumah mereka yang termasuk dataran rendah terendam banjir bandang. Semua harta terseret, hanyut dalam derasnya arus.
Hilang, bersama bapak Tini yang pergi entah ke mana. Lantaran malu sudah dipandang kaya oleh orang-orang, demi gengsi, ibunya meminjam ke tengkulak padi, sekadar menutup biaya hidup sehari-hari. Kianlah hari utang itu kian menumpuk. Berbunga. Tini yang masih remaja tak bisa memilih. Beban keluarga jatuh pada pundaknya. Seorang tetangga merasa iba.
"Koh, saya ada bawa orang dari kampung. Koh mau?" tanya seorang lelaki bertubuh pendek. Di sampingnya, seorang gadis menatap tanah. Ia menggendong tas kecil. Ada potongan baju tampak menyembul di ujung ritsleting tas yang terbuka.
Lelaki yang disapa Koh itu menyahut, "Emang dia bisa apa? Ha? Bisa kerja?"
"Bisalah, Koh, diajari. Tolonglah!"
Tak berapa lama, mereka bertiga masuk. Duduk. Di depan meja. Ada tanya terucap, ada jawab terbilang. Seperti transaksi, negosiasi berakhir sepakat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!