Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengatasi Distraksi Ponsel agar Lebih Fokus

3 November 2021   10:01 Diperbarui: 4 November 2021   09:02 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terdistraksi karena ponsel, sumber: Getty Images via Kompas

Saya tahu, sebagian besar kita suka kebaruan. Di Kompasiana, itu jadi unsur penilaian artikel sehingga menyabet label pilihan. Hal-hal yang belum pernah diketahui akan beda rasanya dengan yang sudah dan dilihat berulang. Kepuasan tentu lebih klimaks untuk yang pertama kali dilihat.

Kebaruan itu sebagiannya timbul karena rasa ingin tahu. Setiap hari, otak kita berpikir dan ingin tahu selalu ada. Tingkatannya berbeda-beda tiap-tiap kita.

Ingin tahu terejawantahkan berbentuk pertanyaan. Ponsel dan internetnya menyediakan itu. Oleh sebab itu, sebagian kepuasan dari pertanyaan yang terjawab terjadi karena ponsel dan internetnya. Ini berhasil membuat orang-orang rebahan (termasuk saya). Hahaha...

Perlunya mengendalikan diri dari distraksi ponsel

Saya pribadi merasa perlu memberi perhatian untuk mengendalikan diri dalam penggunaan ponsel dan internetnya. Ini dilakukan agar hidup lebih tertata, semisal jam tidur tidak terganggu. Hal-hal penting seperti diulas di atas terlaksanakan baik. Beberapa di bawah barangkali bisa jadi masukan:

Sadari kelemahan

Apa kelemahan diri Anda?

Taruhlah saya. Suatu kali saya pernah dapat tawaran seseorang di media sosial untuk diajak bergabung pada sebuah aplikasi, yang itu juga media sosial.

Saya sadar bahwa saya lemah dalam mengendalikan diri untuk tidak menonton hiburan di media sosial. Agar kelemahan itu tidak lebih payah, saya menolak dengan baik tawaran orang itu. Saya mencukupkan diri dengan dua media sosial saja. Lebihnya, tidaklah perlu.

Disiplin diri

Waktu sehari tidaklah pernah berkurang. Sampai sekarang, masih 24 jam. Berapa darinya yang benar-benar produktif untuk kita? Sudahkah kita atur penggunaan setiap jam?

Barangkali sedikit mengekang, tetapi itu membantu agar semua agenda selesai. Semisal, untuk jam kerja, usahakanlah penggunaan ponsel hanya untuk bekerja.

Ketika bercengkerama dengan teman, abaikan ponsel selama itu. Tidak menjadi harus pula, kita mengecek seberapa banyak orang yang menyukai dan memberi komentar atas unggahan kita. Disiplin diri dalam penggunaan waktu dan ponsel. Efek dominonya, pengeluaran untuk biaya internet terkendali.

Pasang yang perlu saja

Berbagai aplikasi dengan daya tariknya di ponsel ada. Coba lihat lagi, aplikasi-aplikasi yang terpasang. Berapa sebetulnya yang benar-benar kita perlukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun