Sementara yang jarang memberi hanya mendapat pelayanan sekadarnya. Pekerja menjadi membeda-bedakan pelanggan. Semangat pun berubah karena ada tip.
Pengalaman pribadi
Saya sendiri tidak suka memberi tip pada pelayan yang tugasnya memang melayani. Selama bantuan yang diberikan sudah standar pekerjaan, tidak ada tip untuknya.
Bukan masalah pelit atau tidak, baik atau tidak, tetapi lebih kepada pembentukan mental untuk tidak berharap lebih. Mencukupkan diri atas upah dari pekerjaan. Bersyukur atas upah yang seharusnya diterima.
Menyetarakan semangat melayani yang sama ke semua pelanggan, tidak memandang memberi tip atau tidak, nilai tip besar atau kecil. Jika sudah tugas, kerjakan sebaik-baiknya, tanpa ada maksud lain.
Kalau memang pekerja ingin mendapat penghasilan lebih, ya, carilah pekerjaan lain yang lebih bagus. Bukan dengan berharap dari tambahan tip.Â
Akhir kata...
Memberi tip atau tidak kembali ke tangan masing-masing. Motifnya pun terserah. Tetapi, kita harus memahami, bahwa pekerja telah mendapat upah dari perusahaan.
Pelaksanaan pelayanan yang sudah menjadi tugas adalah hal wajar. Memang, ia dipekerjakan untuk itu. Niat baik untuk memberi sesuatu yang lebih kepadanya lebih baik dipertimbangkan.
Jangan sampai, semangat bekerja terpengaruh karena ada tip.
...