Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Etika Mengajukan Cuti Saat Harpitnas

12 Juni 2021   11:49 Diperbarui: 13 Juni 2021   03:19 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi harpitnas, sumber: webandi/pixabay

Sebagai karyawan yang ingin dinilai berintegritas dan bertanggung jawab, adalah sebaiknya merampungkan seluruh pekerjaan sebelum mengambil cuti. Cermati pula adakah potensi pekerjaan mendadak yang mungkin timbul kala harpitnas.

Semisal, harpitnas jatuh pada akhir bulan. Masih berpikir kita untuk mengambil cuti? Sudah tentu, akhir bulan adalah salah satu hari sibuk bekerja. Beban pekerjaan menumpuk. Banyak yang harus dilaporkan.

Tengoklah teman yang bisa menggantikan

Lihat rekan kerja di sekitar. Adakah yang bersedia menggantikan kita selama cuti, dengan catatan memiliki kompetensi sama bahkan lebih baik? Tidak dapat dimungkiri, kompetensi tiap-tiap karyawan berbeda-beda.

Ada yang ahli IT. Ada yang jago mengolah data. Ada yang mahir pembukuan. Ada yang pandai melayani pimpinan. Ada yang cakap mengurus klien. Kita cari yang kompetensinya mampu mengerjakan tugas kita.

Tanyalah dulu, apakah ia berkenan melakukannya? Ini menghindari rusaknya hubungan antarrekan kerja. Jangan sampai saat masuk seusai cuti, kita menjadi bahan omongan.

Kapan terakhir ambil cuti?

Kapan terakhir kita ambil cuti? Bisa dilihat pada aplikasi pegawai atau catatan yang kita buat sendiri. Apakah berdekatan dengan cuti harpitnas yang hendak diajukan?

Apakah masih ada sisa cuti yang boleh diambil? Ataukah kita terlalu sering mengambil cuti? Pegawai yang begitu banyak cuti, ada potensi terkena sorotan oleh sesama rekan kerja, atasan, bahkan pihak HRD.

Urgensi alasan cuti semakin dipertimbangkan. Jangan-jangan dibuat-buat hanya untuk melarikan diri dari pekerjaan?

Sebaiknya mengalah waktu harpitnas hari raya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun