Ini sedikit repot, tetapi paling aman. Kalau piknik zaman dahulu, pernah kita bawa rantang banyak-banyak dari rumah. Ibu memasak nasi beserta lauk dan sayuran.
Lebih sehat dan lebih higienis. Kita juga bisa memilih menu yang hendak dimakan. Pengeluaran uang lebih terkontrol karena kita sendiri yang belanja bahan bakunya.
Naluri alamiah
Saya tidak paham, mengapa ada dari kita begitu mudah memviralkan kekesalan atas lebih mahalnya harga makanan di daerah wisata. Tidak hanya akun pertama, tetapi juga akun-akun berikutnya yang membantu menyebarkannya.
Apakah kita ingin memberi pelajaran kepada warganet agar kejadian sama tidak terulang kembali? Apakah kita hendak mempermalukan pemilik warung makan sehingga ia mengerti dan mengubah harga menjadi lebih wajar?
Apakah kita semata-mata ingin menambah konten di media sosial lalu menjadi terkenal? Bagian ini, jika konten mewakili perasaan banyak orang, tidak dimungkiri terus dibagikan dan cepat tenar.
Atau, sekadar menumpahkan kekecewaan di akun pribadi? Kelanjutannya, tidak menyangka bahwa itu bisa viral? Memang, semua berhak mengunggah apa pun di media sosial. Tetapi, ada tanggung jawab yang mengikutinya.
Orang-orang juga sudah pintar terkait pengalaman di daerah wisata. Jika harga dirasa kemahalan, kalau bukan karena enak, kemungkinan besar mereka tidak kembali ke warung itu. Pemilik warung tentu menimbang-nimbang dalam menetapkan harga. Ia tidak ingin warungnya sepi.
Bagi saya, kerugian material berupa uang yang dialami dan dikesalkan hilang adalah tidak seberapa dibanding nama penjual yang telah tercoreng di mata banyak orang di media sosial.
Apakah kita ingin, penjual itu warungnya sepi pembeli, pekerjaannya hilang, lalu jadi pengangguran? Jika ada masalah, lebih baik diselesaikan antarpihak saja dan bila perlu dilaporkan ke pihak berwenang.
Kalau salah perhitungan -- semisal di nota -- tegur penjual dan minta memperbaiki. Jika telanjur pulang ke rumah, simpanlah notanya dan bawa kembali jika berlibur ke sana. Saya pribadi hanya menyimpannya sebagai pengalaman. Berikutnya, saya tidak akan ke warung itu lagi.