Maka tidak heran, untuk tidak mengurangi euforia liburan, dan juga karena ada keperluan, sebagian kita sering mengambil cuti waktu harpitnas. Jatah cuti tahunan berkurang, barang satu dua hari.
Pada sisi lain, pernah pula harga tiket transportasi melonjak naik ketika libur panjang. Permintaan pasti meningkat, sementara penawaran kursi transportasi terbatas.Â
Para perancang liburan akan memesan tiket jauh-jauh hari. Biasanya, sehari setelah daftar hari libur diumumkan. Situs penyedia jasa transportasi menjadi lama diakses. Banyak yang mengunjunginya.
Bila perusahaan transportasi jeli, pasti mereka memanfaatkannya dengan menambah armada. Lumayan, tambahan penghasilan yang sesekali belum tentu ada.
Akhir kata...
Fenomena harpitnas sulit dihindari terjadi dari tahun ke tahun. Barang satu dua, kerap ada. Harpitnas hakikatnya adalah hari kerja. Bukan pengganggu liburan.
Para pekerja wajib menerimanya sebagai hari yang tidak berbeda dengan hari kerja lain. Sudah siapkah dan seberapa sadarkah Anda harus bekerja sebaik-baiknya kala harpitnas?
Besok Harpitnas, euy! Tetap semangat bekerja, ya!
...
Jakarta
30 Mei 2021