Maka, sudah tentu, untuk merayakan kesukaan-kesukaan itu, harta yang dimiliki Mama, dengan begitu mudah dan ikhlas diberikan untuk sebaik-baiknya perayaan pernikahan anaknya.
Setiap pernikahan anaknya, pengalaman Mama membuktikan bahwa tidak ada sepeser pun amplop pernikahan kembali ke orangtua. Justru Mama paling depan memutuskan: amplop harus untuk kedua mempelai.Â
Sebagai tambahan mereka dalam memenuhi keperluan pertama ketika berumah tangga. Salah satunya, bisa membantu untuk mencicil uang muka rumah sekaligus membeli perabotannya.
Wasana kata
Saya sepenuhnya sependapat dengan pandangan Mama. Pada hakikatnya, kasih sebagian besar orangtua tulus dan tidak menuntut balas. Kebahagiaan anak pun secara langsung menjadi kebahagiaan orangtua. Langka, ada orangtua yang ingin anaknya susah.
Inilah pengalaman dan cerita hasil obrolan Mama dengan saya. Bagaimana kondisi di tempat Anda?
...
Jakarta
15 Mei 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H