Kemarin, Minggu, 13 September 2020, sehari menjelang pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota, anggota Whatsapp Group (WAG)Â kantor mendadak ramai. Semua ingin tahu apa yang terbaru dari kebijakan ini, khususnya terkait mekanisme bekerja.
Kita sudah tahu di berbagai media, Jakarta pernah PSBB, mengalami pelonggaran, dan sekarang pengetatan kembali.Â
Pasti banyak pertimbangan yang mendasari. Mulai dari peningkatan jumlah penderita Covid19, potensi over capacity pelayanan rumah sakit, dan lainnya. Pemerintah lebih tahu.
Jauh-jauh hari sebelum pengumuman resmi, aku sebagai salah satu penduduk ibu kota sudah merasakan hawa-hawa PSBB kembali diterapkan. Situasi di sekitar kediaman, di sudut-sudut gang, mulai terlihat lagi portal terpasang.
Karena sudah pernah, bagiku PSBB kali ini terasa biasa saja, bukan kejutan. Hanya tetap, tebersit sedikit pertanyaan, apa bedanya dengan sebelumnya. Bersyukur, salah seorang anggota grup ada yang bisa menjawab. Dibagikannya slide kebijakan PSBB terbaru dan kutampilkan beberapa di sini.
PSBB menghendaki sebagian kita yang terhitung pekerja kantoran untuk bekerja dari rumah (BDR). Kantorku sendiri, semasa pandemi ini, sudah rutin menetapkan jadwal giliran siapa yang Bekerja dari Kantor (BDK), siapa yang BDR.Â
Ketika BDR, memang, dirasakan banyak gangguan sewaktu bekerja. Tetapi, itu tidak boleh menggerus loyalitas kita kepada kantor. Sebagai orang yang diupahi kantor, wajib tentunya setia dan patuh pada peraturan kantor bukan?Â
Terdengar idealis sekali ya? Hehehe..., mau bagaimana lagi? Di sisi lain, sebagai seorang yang beragama (semoga tidak terhitung "beragama"), aku sadar selalu ada Mata yang mengawasi semua tindakan di dunia.
Kendati atasan tidak melihat langsung kita bekerja, Mata itu tetap membayangi. Dialah yang nanti meminta pertanggungjawaban, layak benar tidak kita menerima upah dari kantor. Atau, selama ini hanya makan gaji buta?
Loyalitas sebetulnya gampang dilihat. Setidaknya, dari empat hal berikut ini.Â
Tetap bereskah pekerjaan sesuai jadwal?
Dalam bekerja, antaranggota tim kerja, pasti disepakati batas waktu penyelesaian pekerjaan. Ketua tim akan menentukan siapa melaksanakan apa, bagaimana standar kualitas pekerjaan yang diminta, dan kapan dikumpulkan.
Kita dapat dikatakan loyal bila pekerjaan yang dikumpulkan sesuai permintaan dan tidak melebihi batas waktu. Sesekali, bila telah selesai, boleh pula membantu anggota lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sekadar membantu ya, bukan menggantikan, hehehe...
Tetap bisa dihubungikah ketika jam kerja?
Selama BDR, tatap muka langsung tidak ada, yang ada hanyalah virtual. Pengawasan jadi sedikit leluasa karena atasan tak bisa sepanjang waktu memantau kita. Ya kali, mantengin laptop mulu sepanjang hari sekadar melihat kita bekerja, bisa pegal itu mata, hehehe....Â
Kendati tidak bertemu dan tidak diawasi, sudah seyogianya komunikasi dan koordinasi harus tetap lancar selama jam kerja. Kita harus bisa dihubungi, karena sepanjang jam tersebut, kita adalah milik kantor.
Masihkah berkontribusi untuk kemajuan kantor?
Ide dan masukan untuk kemajuan kantor harus tetap diberikan semasa pandemi ini. Apalagi, ketika situasi sulit begini, tidak sedikit kantor megap-megap dalam mengatasi kondisi keuangan dan berusaha mempertahankan eksistensinya.
Kesusahan kantor itu secara langsung juga menjadi kesusahan kita, para pekerjanya. Hidup kita sangat bergantung dari upahnya. Jadi, sudah sepatutnya loyalitas dalam mendukung dan memberikan masukan dikerjakan.
Apakah ada simpati dan empati terhadap teman kantor?
Adakah rekan kerja Saudara yang sakit semasa pandemi? Atau bahkan terkena Covid19?
Bila ada, wajib didukung, semangati, berikan doa dan bantuan, agar rekan tersebut dapat pulih kembali. Dalam kantor yang maju, tidak pernah ada yang namanya superman, yang ada hanyalah superteam. Karena itu, loyalitas juga diukur dari seberapa pedulinya kita kepada mereka, rekan yang membantu dalam bekerja.
Akhirnya, biarlah pertanyaan tersebut masing-masing yang menjawabnya. Aku sendiri masih terus bergulat dengan diriku, berusaha sebaik mungkin menerapkan loyalitas bekerja, utamanya mendisiplinkan diri sewaktu jam kerja.
Semoga, kita semua tetap produktif semasa pandemi dan selalu dikaruniai kesehatan oleh Yang Maha Kuasa. Amin..
...
Jakarta,
14 September 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H