Lebih jauh lagi, tercatat ada pula yang berkreasi dalam pembuatan masker (salah satu APD), dengan membuat gambar yang lucu di muka masker, sehingga masker bukan menjadi sesuatu hal yang ditakuti, melainkan malah menarik untuk dipakai.
Ya, semua ini diciptakan sebagai perlengkapan bagi masyarakat untuk dapat bertahan hidup berdampingan dengan COVID-19.
Rasa
Salah satu arti dari “rasa” menurut KBBI adalah tanggapan hati terhadap sesuatu. Bisa dicontohkan dengan kesedihan, ketakutan, kesenangan, dan lain-lain, termasuk hati yang berempati.
Di saat seperti ini, bisakah kita bayangkan apa dampak ketika kita bertindak sembrono, salah satunya dengan keluar rumah membentuk kerumunan massal dengan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan?
Itu hanya akan mengakibatkan potensi jumlah masyarakat yang beralih dari masyarakat sehat menjadi berstatus pasien COVID-19 semakin bertambah banyak, sementara di satu sisi, kita tahu jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan rujukan sangat terbatas.Â
Selanjutnya, ini akan berpotensi besar mengarah kepada status over capacity pada fasilitas layanan kesehatan dan terjadinya kekurangan tenaga kesehatan dalam melayani pasien yang berobat.
Imbas negatifnya adalah banyaknya pasien yang tidak dapat tertangani dengan baik, sehingga potensi kesembuhan mereka untuk menjadi negatif COVID-19 ini akan semakin lama. Tegakah kita bila semua ini terjadi?
Lebih lanjut, khusus bagi orang-orang yang tersimak belum lama ini di media massa elektronik, mereka yang bergerombol sedang memuaskan keinginan mata mereka dengan berbelanja kebutuhan sandang baru di pusat-pusat perbelanjaan, ada satu pertanyaan yang sempat tebersit di benak penulis.Â