Mohon tunggu...
Honest Writer Community
Honest Writer Community Mohon Tunggu... Seniman - Komunitas

Gerakkan jarimu bukan bibirmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Tak Diundang

3 Oktober 2022   09:46 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:56 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Honest Writer Community 

Lengking tawa terdengar membahana. Suara khas seperti dalam film-film horor. Rega melirik penasaran, sosok di depannya menapak pada lantai maket apartemennya.

"Manusia atau hantu?" tanya Rega dalam hati, sambil terus mengawasi.

Rega berteriak kencang ketika kaki kanannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Ia berusaha untuk melepas cekalan tangannya, tetapi sia-sia.

Saat matanya menatap ke depan, sosok bertopeng hitam itu masih di sana. Lalu siapa yang sedang menarik kakinya?

Pria bertopeng itu memainkan kedua tangan, lalu kepala. Senyum tipis terukir di sudut bibirnya.

"Kembalilah ke tempat yang seharusnya!" ucap laki-laki bertopeng lirih.

"Apa maksudmu!" bentak Rega. Ia berusaha bangun dari posisi jatuhnya. Dengan satu gerakan cepat  Rega bisa berdiri, sayang. Tepat saat Rega berdiri berlatih yang Pria bertopeng pegang itu kini berpindah tempat, yang awalnya ditangan kini menancap tepat di betis Rega. Sungguh rasa ngilu dan panas terasa di betis Rega.

"Argh!" erang Rega.

Pekatnya darah mengucur dari betis Rega. Tangan sepanjang dua meter terjulur mengusap lantai yang berdarah, disusul kehadiran badannya yang cepat. Sosok putih itu keluar dari persembunyiannya di bawah meja makan. Ia menyeringai menatap Rega lalu beralih kepada si pria bertopeng.

Melihat kejadian di hadapan Rega, pria itu berusaha menjauh dari sosok mengerikan yang tengah menjilat darah yang tercecer di atas lantai putih.

Ia berusaha menjauh, perlahan tapi pasti ia bergerak semakin jauh, jauh, dan jauh. Namun kenyataannya, ia hanya berada di tempatnya sejak tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun