"Siska!"
"Kenapa kamu disini" Ucap lelaki itu
"Ehh bapak ! ... Emmm ... Bapak sendiri ngapain disini" Siska kaget ternyata laki-laki itu adalah Pak Soni.
"Lah, kan mau jemput kamu," Â jawab Pak Soni.
"Bapak pulang duluan aja, aku masih ada urusan. Bye ...." Siska segera berlalu dari hadapan Pak Soni sebelum pria paruh baya itu bertanya lebih banyak lagi.
Saat tengah berlari menjauh, Siska tak sengaja menabrak dada bidang seorang pria.
"Maaf, saya tidak sengaja," Â ucap Siska menunduk.
Siska geleng-geleng kepala. Dia ingin punya pacar ganteng dan setia, tapi selama ini yang dekat malah Andi dan Fahmi yang hanya suka dengan hartanya.
Siska mulai merenungi segala perbuatannya selama ini. Dia selalu punya keinginan untuk ini dan itu, tapi Andi dan Fahmi tidak seperti keinginannya. Apakah ada yang salah dengan caranya mencari jodoh?
Ia menghela napas. "Susah sekali rasanya menemukan sosok yang tepat." Siska menengadah. "Tuhan, tidak bisakah Kau mengirimkanku seorang pria yang tepat?"
_Plak!_