Siska tersenyum menyeringai. "Dasar pria kantong kosong," cibirnya, "Beruntungnya aku telah lepas dari dia."
Rasa getir yang menyelimuti hatinya seakan menguar terbawa angin saat melihat mantan kekasihnya yang baru saja lewat.
_Satu bulan berlalu..._
Sekarang Siska sedang membaca buku di taman kampusnya. Namun siapa sangka, langit yang semula cerah kini meneteskan bulir-bulir bening yang begitu banyak.
Saat hendak pergi mencari tempat teduh, Siska merasa ada yang menghalanginya dari samping. Siska mencoba mendongak ke atas.
"Fahmi."
Fahmi tersenyum tipis, sembari menatap Siska. Sebelum akhirnya duduk di kursi depannya.
"Ada yang mau aku sampaikan ke kamu," ucap Fahmi.
Siska kebingungan dengan ucapan Fahmi.
"Ada apa ya?" tanya Siska
"Kamu ada hospot ga? Aku mau chat salsa, soalnya dia marah-marah terus karena ga di jawab sama aku" ucap Fahmi sambil merayu Siska.