Selain itu, individu auditori biasanya peka terhadap nada dan birama. Kemampuan bicara yang dimiliki juga cukup baik. Hanya, individu auditori akan kesulitan berkonsentrasi jika berada dalam lingkungan yang ramai dan ribut.
3. Tipe Kinestetis
Seperti namanya, pemilik kemampuan kinestetis lebih mudah untuk menyerap informasi melalui kegiatan fisik/praktik langsung. Kecenderungan tipe kinestetis tidak bisa diam dan senang mengeksplorasi topik yang menarik perhatian mereka. Jangan heran jika individu kinestetis unggul dalam kegiatan seperti, menari atau olahraga.
Saya pribadi sudah "menyadari" gaya belajar saya sejak duduk di bangku SMA. Jika saya mempresentasekan kemapuan saya, saya akan menulis; 36% auditori, 34% visual, dan 30% kinestetis. Saya memang lebih mudah mengingat kata-kata, nada, dan birama. Saya bisa mengingat kata-kata yang diucapkan teman saya seminggu yang lalu dibandingkan chat WhatsApp yang mungkin baru kemarin dikirim kepada saya.Â
Saya juga tidak kesulitan menghafal nada dan beat lagu yang baru saya dengar sekali atau dua kali putar. Sejak saat itu, saya bisa mencari strategi tersendiri untuk menyerap materi apa pun, termasuk mengombinasikan ketiga kemampuan lain untuk mendukung saya belajar.
Jika dihubungkan dengan hobi saya saat ini---menulis---gaya belajar cukup sangat berpengaruh pada kemampuan menulis saya. Dari pengalaman yang saya rasakan, gaya belajar ini mempengaruhi saya dalam beberapa aspek kepenulisan.
"Cara manusia menyerap suatu informasi dibagi ke dalam tiga tipe dominasi; visual, auditori, dan kinestetis." DePorter dan Hernacki
Menemukan Ide
Sebagai individu auditori, kebanyakan ide saya didapat dari mendengar lagu atau hasil diskusi dengan kawan tentang topik tertentu. Ide-ide tersebut biasanya saya buat dalam bentuk poin lalu setelah itu saya coba olah saat menulis.
Untuk kalian yang memiliki tipe visual, coba untuk memberi tanda dari bahan yang kalian baca. Bisa dalam bentuk warna yang berbeda, atau dibentuk dalam mind mapping yang menarik. Manjakanlah visual kalian! Setelah itu, ide-ide yang terkumpul salurkan dalam bentuk karya tulis.
Begitu juga dengan dengan individu kinetis. Saat mencari ide kalian bisa coba sambil berjalan, memainkan sesuatu di tangan ataupun duduk di kafe sambil menikmati secangkir teh dan tiramisu. Lakukan apa pun yang bisa membuat kalian nyaman dan segera praktikkan ide-ide di otak kalian dalam bentuk tulisan.